SAMARINDA. Menyikapi pertumbuhan Pedagang Kaki Lima (PKL), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani memiliki pandangan berbeda.
Dalam penyampaiannya di acara rapat pleno bersama Ikatan Pedagang Tepian Mahakam Samarinda, wanita yang akrab disapa Yama ini mengaku keberadaan PKL tak bisa dihalau. “Karena saya sepakat kalau PKL harus tetap ada di Samarinda,” ujar Yama, di Rumah Jabatan (Rujab) Wakil Gubernur Jalan Milono.
Sebab keberadaan PKL bagi Yama, menandakan hidupnya perekonomian masyarakat Samarinda. Namun keberadaan PKL selama ini sering dipandang sebelah mata, lantaran menyumbang sampah di tepian Sungai Mahakam. “Makanya yang perlu diarahkan agar PKL juga memperhatikan kota, sehingga mampu menjaga kebersihan lingkungan,” urainya.
Yama meyakini dengan adanya komunitas khusus PKL ini, mampu menjembatani komunikasi antarpemerintah dengan PKL. Terlebih Samarinda diusung sebagai water front city atau konsep pengembangan daerah tepian air. Baik itu tepi pantai, sungai ataupun danau untuk wisata air. “Caranya kalau ada pengunjung ditawarin saja mau makan atau minum apa lalu diantarkan. Selesai makan ambil lagi tempatnya. Begitu kan pengunjung juga nyaman,” jelasnya.
Menurut Yama keberadaan PKL harusnya tidak perlu di semua sudut. “Tapi memang perlu ditata agar Tepian menjadi rapi,” pungkas Yama. (hun/rin)