Banjir Buat Bupati Kebingungan

- Senin, 20 Januari 2020 | 21:56 WIB
Bupati saat meninjau banjir.
Bupati saat meninjau banjir.

TANJUNG REDEB. Intensitas hujan yang tinggi dengan durasi lama, membuat Berau dikelilingi banjir. Tidak terkecuali jalan-jalan dalam kota yang dipenuhi genangan di banyak titik jalan. Termasuk jalan yang drainasenya sudah direhab sekalipun. Bupati Berau Muharram bahkan mengaku harus memanggil semua instansi terkait, untuk menentukan kebijakan penanganan banjir kedepan.

Untuk diketahui, proyek peningkatan drainase baru saja usai di dalam ibu kota Tanjung Redeb, serta kecamatan terdekat. Sayangnya belum mampu untuk mengatasi masalah genangan hingga banjir di permukiman terutama padat penduduk.

Sejak Sabtu (18/1) lalu, ada banyak kawasan yang terendam banjir juga jalan yang dipenuhi genangan.

Muharram sempat meninjau sejumlah titik yang cukup parah. Muharram didampingi Sekkab dan Dirut PDAM Tirta Segah, melakukan pemantauan di Jalan Pulau Semama, dan melakukan percakapan bersama warga sekitar.

Muharram mengatakan, Pemkab Berau sudah berupaya melakukan peningkatan drainase dalam kota untuk meminimalisir terjadinya banjir. salah satunya membangun jalur drainase di tengah jalan. Namun dari laporan masyarakat, sesungguhnya drainase yang ada di Jalan Pulau Semama relatif kecil.

“Jadi volume air yang besar datang dari atas (Jalan Durian III, Red) menuju sungai di Jalan Pulau Sambit dan melintasi gorong-gorong di Jalan Pulau Semama. Namun karena gorong-gorong kecil akhirnya menumpuk, dan meluap,” ungkapnya.

Selain itu, aliran sungai di kawasan ini juga tidak berfungsi dengan maksimal karena gangguan pemukiman warga yang juga ada berdiri diatas badan sungai. Termasuk tumpukan sampah menghambat arus air menuju Sungai Segah.

Terkait kondisi tersebut, Muharram akan melakukan evaluasi, apakah jalur menuju sungai atau gorong-gorong yang perlu dibenahi. Pihaknya juga akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Dengan kondisi terakhir, Muharram masih belum dapat memastikan langkah berikutnya untuk mengatasi banjir. Bahkan dirinya mengatakan jika diperlukan ada kemungkinan melakukan redesign drainase atau mencari opsi lain yang lebih efektif.

“Kita akan panggil DPUPR, apalah perlu di redisign atau bagaimana. Karena air yang datang itu jumlahnya banyak dan antre buat melintas gorong-gorong hingga meluap kerumah warga,” tutupnya.

Tidak hanya dalam kota, genangan air juga banyak terlihat di jalan-jalan poros seperti di Kecamatan Teluk Bayur. Menurut warga ada beberapa titik banjir yang selama 30 tahun terakhir baru pertama kali mengalami banjir. (as/rin)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X