Akses Jalan ke Bandara Masih Payah, Jadi Nilai Minus di Mata Investor

- Senin, 20 Januari 2020 | 00:00 WIB
Calon penumpang yang akan ke bandara APT Pranoto terpaksa menumpang kendaraan truk untuk sampai ke bandara.
Calon penumpang yang akan ke bandara APT Pranoto terpaksa menumpang kendaraan truk untuk sampai ke bandara.

SUNGAI SIRING. Selama puluhan tahun warga Samarinda menantikan keberadaan bandara yang bisa didarati pesawat berbadan lebar. Selama ini warga ibu kota Kaltim ini harus ke Balikpapan terlebih dahulu jika ingin bepergian ke luar Kalimantan via pesawat.

Namun sejak November 2018 lalu, masalah ini pun tuntas seiring beroperasinya Bandara APT Pranoto di Sungai Siring, Samarinda Utara. Sejak saat itu, bandara ini sudah melayani penerbangan ke Jakarta, Banjarmasin, Makassar, Bali dan beberapa kota lainnya di Pulau Jawa.

Kegembiraan warga Samarinda seketika memuncak. Tetapi hal itu bisa saja berbuah petaka, tat kalah hujan deras melanda Kota Tepian. Ya, akses satu-satunya menuju bandara ini kerap kebanjiran. Tak jarang, calon penumpang banyak yang telat hingga harus ketinggalan pesawat. Karena kemacetan menuju bandara ketika banjir menerjang.

Belakangan, kondisi ini semakin mengkhawatirkan. Kepala UPBU Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi pun meminta agar permasalahan ini bisa segera diatasi. Karena perkembangan APT Pranoto kian pesat, namun akan terhambat bila aksesnya tidak segera diperbaiki.

“Yang saya keluhkan sebenarnya untuk tranportasi lanjutan menuju APT Pranoto. Akses menuju bandara itu penting,” ujar Dodi, kepada awak media.  Menurutnya, agar para investor bisa melirik Samarinda untuk berinvestasi, pemerintah harus memperbaiki akses jalan, terutama menuju bandara.

“Bagaimana jika aksesibilitasnya tidak diperbaiki, tentu investor bakalan urung niat. Makanya harapan saya kepada pemerintah agar lebih memprioritaskan akses ke bandara,” terangnya. Namun dirinya yakin, pemerintah sudah memikirkan solusi untuk mengangani hal tersebut.

Dodi menjelaskan, meskipun penumpang telat sampai ke bandara, pihaknya sudah berkomunikasi dengan airlines untuk menunda keberangkatan. Hal inipun juga dikabulkan, sehingga beberapa pesawat bersedia menunda keberangkatan selama beberapa menit.

“Saat itu saya minta airlines untuk menunggu, namun mereka dituntut untuk professional. Tidak bisa menunggu lebih lama. Namun, ada juga penerbangan yang tidak bisa berangkat dengan menawarkan refund,” tuturnya. Dodi sangat berterima kasih kepada airlines yang telah menunggu dan mau memahami situasi. “Saat itu saya juga mengimbau kepada semua penumpang, melalui sosial media untuk datang lebih awal ke bandara,” pungkasnya. (mrf/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X