Penerbangan ke Pedalaman Kaltim Diyakini Mampu Dongkrak Perekonomian

- Minggu, 19 Januari 2020 | 10:31 WIB
Susi Air, salah satu maskapai yang konsisten membuka jalur penerbangan ke pedalaman.
Susi Air, salah satu maskapai yang konsisten membuka jalur penerbangan ke pedalaman.

SAMARINDA KOTA. Penerbangan domestik kini semakin ramai setelah sebelumnya ada penerbangan baru ke beberapa rute di Kaltim bahkan hingga sampai ke Pulau terluar yaitu di Pulau Maratua Kabupaten Berau. Bahkan penerbangan ini juga sudah disubsidi oleh pemerintah pusat sebesar Rp 19 miliar pada tahun ini.

Penerbangan perintis dianggap langkah tepat. Terlebih akses jalan darat dan air yang ada masih sangat susah ditempuh dan cukup ekstrem.
“Saya sangat setuju. Memang esensi dibukanya bandara APT Pranoto memang untuk itu. Mestinya tidak bisa hanya dengan satu maskapai saja atau penerbangan yang minim seperti ini. Ini sangat kurang, harusnya ada maskapai lain yang ikut, karena mereka juga masih terbatas tujuannya. Tidak semua bisa tercapai,” ujar Pengamat Ekonomi Universtas Mulawarman, Aji Sofyan Effendi.

Aji pun juga menerangkan bahwa peranan bandara di pelosok dan kabupaten yang masih tertinggal sangat diperlukan. Sebab akses jalan sampai saat ini masih sangat sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Sehingga jalur penerbangan dianggap bisa mendongkrak perekonomian yang ada.

“Yang jelas bandara itu adalah infrastruktur dasar. Ini urat nadinya ekonomi, maka simpul-simpul ekonomi yang ada berfungsi saat ada tidaknya bandara. Karena arus produksi jasa dan beberapa sektor lainnya terjadi di Bandara. hal ini sangat diperlukan seperti di Kabupaten Mahakam Ulu,” ungkapnya.

Menurutnya perekonomian akan sangat pesat terjadi bila bandara yang ada dipedalaman bisa terbangun dan diperluas. Sehingga jenis pesawat yang akan mendarat lebih besar dan bisa memberikan dampak yang lebih baik.

Hal serupa juga diungkapkan oleh pengamat ekonomi, Bernaulus Saragih. Menurutnya pemerintah juga harus berperan aktif dalam hal ini. Tetapi minat warga yang melakukan penerbangan juga harus dipertimbangkan agar tidak ada yang dirugikan.

“Kalau disubsidi terus kan sulit, tapi kalau tidak disubsidi juga akan mahal. Hal ini harus kita syukuri dulu adanya subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat,” tuturnya.
Menurutnya semakin banyak bandara akan semakin bagus. Tetapi memang kendalanya bandara yang ada masih sangat kecil, pesawat yang mendarat pun masih terbatas. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh Pemerintah.

“Subsidi jangan putus putus oleh pemerintah pusat dan provinsi. Jangan sampai ini hanya sementara, agar ada pemerataan ekonomi yang baik dan bisa dinikmati masyarakat,” jelasnya.
Hal ini pun ditanggapi oleh Pemprov Kaltim dengan mempertimbangkan perbaikan dan perbaharuan untuk bandara bandara yang ada di Kabupaten Kota saat ini. khususnya warga di wilayah tertinggal, terluar dan terpencil (3T).

“Kita akan pelajari lebih mendalam. Semoga bisa ditambah frekuensi penerbangan dan rutenya. Kolaborasi pusat dan daerah,” ucap Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim Abu Helmi
Hal ini menurutnya sangat penting sebab wilayah Kaltim masih luas dengan kawasan-kawasan tersebar di kabupaten yang belum terjangkau akses tranportasi. Terkait bantuan biaya transportasi udara ini agar lebih efesien, mudah dan cepat. (mrf/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X