SAMARINDA ULU. Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III merencanakan pembangunan turap di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) pada tahun 2020, dengan anggaran sebesar Rp 16 miliar. Penurapan tersebut bertujuan meningkatkan program penanggulangan banjir yang sudah sangat sering melanda Samarinda.
Rencana membangun turap guna mengentaskan persoalan banjir ini, semestinya dikerjakan di pinggir SKM segmen belakang Pasar Segiri. Kepala BWS Kalimantan III, Anang Muchlis mengatakan, pemerintah daerah belum menyelesaikan proses relokasi warga di kawasan itu.
“Kendalanya masih sama. Kami masih tidak bisa berbuat banyak kalau rumah-rumah di pinggir sungai masih ada,” kata Anang, kepada Sapos.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Kaltim, Zulfi Fakhroni menyebutkan, lelang proyek penurapan itu ditarget dilakukan pada Januari ini.
“Kami menunggu sampai rumah-rumah di sana bersih (telah direlokasi),” tuturnya. Menurutnya apabila Pemkot Samarinda belum mampu merelokasi warga yang bermukim di sana, Zulfi menjelaskan, pengerjaan turap akan dilaksanakan di sisi lain SKM yang telah selesai. Seperti di Perumahan Griya Mukti, Kecamatan Sungai Pinang. Berdasarkan penuturannya, di kawasan itu terdapat 250 meter sisi sungai yang sudah bersih dari pemukiman masyarakat.
“Karena perumahan Griya Mukti itu juga banjir,” jelasnya. Di sisi lain, Zulfi berujar, jika program normalisasi SKM ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), maka urusan anggaran bakal diprioritaskan pemerintah pusat. “Nah kalau masuk PSN lebih fokus, lebih diprioritaskan anggarannya,” jelasnya. (mrf/beb