SANGATTA. Sejumlah warga Desa Mata Air, Kecamatan Kaubun, menanam pohon pisang dijalan yang berlubang dan rusak parah. Aksi tersebut sebagai buntut kekesalan mereka atas kondisi jalan yang dianggap tidak layak, karena tidak diperhatikan Pemkab Kutai Timur.
Terlebih jalan tersebut juga merupakan satu-satunya akses menuju ke kampung mereka. Namun dalam kondisi hujan seperti sekarang, jalan sangat sulit dilalui kendaraan karena licin dan berlubang. Aksi warga itu pun sempat menjadi tontonan masyarakat lainnya yang melintas. Sejumlah warga yang melintas bahkan ada yang mengabadikannya dengan menggunakan telepon genggam dan mengunggah ke media sosial (medsos).
Dalam video yang diunggah ke medsos berdurasi 1 menit 19 detik, pria yang mengaku bernama Nano susanto, yang merupakan kordinator aksi, mengaku sengaja menanam pohon pisang di sepanjang jalan yang rusak. Mereka menganggap selama ini Pemkab Kutim kurang memperhatikan kondisi jalan menuju ke cdsa mereka, selama bertahun-tahun.
“Untuk itu kami memohon ke Bupati Kutim untuk segera membuat tim khusus, untuk melakukan perbaikan agar jalan ke desa kami bisa segera dibenahi,” jelas Nano.
Dalam video itu Nano juga mengancam, jika dalam jangka waktu satu bulan ini pemerintah setempat tak kunjung mengambil sikap dan melakukan perbaikan jalan, maka pihaknya akan menyambangi kantor Bupati Kutim untuk melakukan unjuk rasa.“Jika memang tidak ada tindakan dari pemkab, maka kami dari Aliansi Masyarakat Desa Mata Air akan menggeruduk kantor Bupati Kutim untuk melakukan demo,” pungkasnya. (jn/rin)