SAMARINDA KOTA. Sejak ditetapkannya Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN), sejumlah investor dari luar terus berdatangan masuk ke Benua Etam. Kali ini Kaltim kedatangan calon investor dari Tiongkok. Penanam modal dari negeri tirai bambu itu siap membangun rel kereta api di Kaltim yang sempat terhambat oleh investor Rusia.
Adalah China Railway Liuyuan Group (CRLG) Co, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tiongkok, yang menyatakan ketertarikannya berinvestasi di Kaltim dengan melanjutkan proyek rel kereta api. Keseriusan itu terlihat ketika manajemen CRLG Co bertandang ke kantor gubernur Kaltim, Senin (13/1) lalu. Manajemen CRLG Co ditemui oleh Asisten II Sekprov Kaltim Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Abu Helmi.
Ditemui usai pertemuan, Abu Helmi menjelaskan, tak hanya kereta api, BUMN terbesar kedua di Tiongkok ini juga tertarik berinvestasi di bidang lain di kaltim. Khususnya di sektor infrastruktur dan konstruksi.
Abu Helmi memaparkan, ada beberapa proyek yang ditawarkan Pemprov Kaltim kepada perwakilan investor tersebut. Di antaranya, kereta api, jalan tol dan bendungan. Kereta api yang ditawarkan, jalur Kutai Barat (Kubar) menuju Paser. Dilanjutkan ke Penajam Paser Utara (PPU) hingga ke Balikpapan. Jalur kereta api yang melintasi 4 kabupaten/kota itu sepanjang 180 Km.
Dilanjutkan Abu Helmi, jalur kereta api itu dulunya memang ditangani dan rencananya akan dikerjakan Kereta Api Borneo (KAB). Untuk itu antara Kereta Api Borneo dengan CRLG Co dipersilakan saling bekerja sama B to B (Business to business).
“Jadi pemerintah pusat dan pemerintah daerah hanya membantu koordinasi pertemuan dan mendukung percepatan proses perizinan,” ungkapnya. Pemprov juga menawarkan proyek pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang sepanjang sekitar 90 Km. Juga pada proyek pembangunan bendungan Talake di PPU.
Abu Helmi mengaku, investor Tiongkok itu sangat antusias berinvestasi di tiga proyek yang ditawarkan Pemprov. “Tapi ini saya mau laporkan dulu ke pak gubernur, bagaimana nanti tindak lanjutnya,” tuturnya.
Meski begitu CRLG belum menyampaikan berapa nilai investasi yang akan digelontorkan ke proyek-proyek besar itu. Bahkan CRLG juga disebut tertarik pada proyek normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) di Samarinda.
“Belum ada pembahasan berapa nilai investasinya. Masih mereka kaji. Saya sudah sampaikan agar berkoordinasi dengan OPD terkait. Seperti kereta api berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan jalan tol berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kaltim,” pungkasnya. (mrf/nha)