Banjir Jadi Kado HUT Samarinda, Pak Wali Ditanya Tuh Sama Warganya..Kemana Jar...!!

- Rabu, 15 Januari 2020 | 13:00 WIB
Petugas mengevakuasi murid SD dalam banjir di Samarinda.
Petugas mengevakuasi murid SD dalam banjir di Samarinda.

SAMARINDA KOTA. Selasa, 21 Januari 2020 minggu depan, Samarinda akan merakayakan hari ulang tahun (HUT) ke-325 Kota Samarinda dan HUT Ke-60 Pemkot Samarinda. Sepekan jelang puncak perayaan ulang tahun Samarinda, warga Samarinda mendapatkan “kado”, Selasa kemarin (14/1). Tentu saja kadonya bukan kabar istimewa atau barang berharga, namun bencana banjir yang seolah selalu menghantui warga Samarinda. Titik banjir pun bukannya berkurang justru semakin meluas. Seolah program banjir yang selama ini dilakukan pemkot tak berbekas sama sekali.

Di tengah penderitaan warga yang terdampak banjir dan lumpuhnya sebagian ruas jalan kota, beberapa korban mempertanyakan keberadaan orang nomor satu di Samarinda, Wali Kota Syaharie Jaang. Kehadiran wali kota di tengah-tengah banjir mungkin tidak akan mengurangi genangan sama sekali, namun psikologis korban banjir pasti akan sedikit terangkat ketika melihat pemimpin mereka di tengah-tengah banjir.

“Coba pak wali datang ke sini lihat kami,” kata Suratni, warga Jalan Terong Pipit, Bengkuring. Banjir yang menggenangi kawasan Perum Bengkuring, Sempaja Timur, Samarinda Utara, sudah terjadi sejak lima hari terakhir.

Respons dan penjelasan wali kota begitu dinantikan terkait banjir yang kembali melanda sebagian wilayah Samarinda. Lantas kapan Jaang akan meninjau banjir? "Nanti saya cek jadwal," singkat Jaang saat dihubungi media ini melalui telepon seluler, Senin (13/1) malam lalu.

Wakil Wali Kota Muhammad Barkati mengungkapkan bahwa Jaang tiba Senin kemarin (14/1). "Hari ini (kemarin, Red) beliau pulang," tegas Barkati. Saat ditanya mengenai urgensi keberangkatan wali kota keluar kota, Barkati tak ingin menanggapi hal ini berlebihan. Sebab hal tersebut menjadi wewenang Jaang. "Yang pasti sangat penting. Tidak mungkin berangkat kalau tidak penting," bebernya.

Barkati sendiri tengah sibuk menghadiri beberapa agenda di Samarinda. Berdasarkan jadwal yang dirilis Sekretariat Kota Samarinda, kemarin, rencananya hari ini sejumlah pejabat akan meninjau banjir. Diawali dengan berkumpul di balai kota, pagi ini (15/1) pukul 08.00. Wali Kota Syaharie Jaang pun dipastikan memimpin tinjauan ke lokasi banjir kali ini.

SEKOLAH DILIBURKAN

Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) harusnya disikapi dengan persiapan yang matang. Prediksi cuaca ekstrem yang bakal melanda Kota Samarinda, akhirnya terbukti. Sudah lima hari ini Kota Tepian diterpa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Seperti yang terjadi seharian kemarin. Hujan mengguyur sejak pukul 09.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita. Hampir seluruh Samarinda diguyur hujan. Akibatnya, sejumlah lokasi permukiman warga kembali terendam banjir.

Dari data yang dihimpun media ini, tercatat lima kelurahan yang sangat terdampak: Sempaja Timur, Sambutan, Desa Budaya Pampang, Temindung Permai dan Gunung Lingai. Kondisi ini membuat 5.872 jiwa dari 2.265 Kepala Keluarga (KK) merasakan dinginnya banjir.

Meski tidak termasuk dalam area terdampak banjir, warga Jalan Damai, Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir sempat merasakan kesulitan akibat luapan air.

Sepanjangan 1 Km jalan ini terendam banjir. Dibarengi aliran arus air yang deras. Ketinggian air hingga dada orang dewasa. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas dan kantor kelurahan serta fasilitas umum lain ikut terendam.

Ketua RT 99 Sidodamai, Alimuddin mengatakan, sudah sejak lama wilayahnya selalu terdampak banjir yang dalam. Bahkan warganya berulang kali mengeluhkan kondisi ini. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Terkadang saat ingin melintas harus sampai menggunakan perahu karet. Terdapat 4 RT yang terdampak: RT 99, RT 25, RT 26 dan RT 27. Alimuddin menambahkan, permukimannya masuk di dataran rendah yang dikelilingi bukit. Terdapat pematangan lahan di sekitarnya. Selain air hujan ada pula air kiriman dari atas. “Ini bisa terjadi karena berkurangnya daerah resapan yang berubah menjadi permukiman," terang Alimuddin.

Tidak hanya merendam rumah warga, banjir juga menggenangi SDN 007 Samarinda Ilir. Sembilan ruang kelas yang saat itu sedang digunakan untuk aktivitas belajar mengajar, terpaksa harus dihentikan karena air sudah mulai masuk.

Wakil Kepala SDN 007, Abdul Rahim mengatakan akibat air mulai menggenangi ruang kelas lebih dari semata kaki, pihaknya menghentikan aktivitas belajar. Dia juga meminta bantuan evakuasi. Mengingat banjir yang menggenangi lingkungan sekolah cukup dalam dan arusnya cukup kuat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X