BANDARA. Empat kali suara letusan senjata api terdengar di tengah kerumunan pengunjung Tempat Hiburan Malam (THM), (12/1) pukul 03.15 Wita. Suara tembakan itu membuat suasana di kawasan Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang mencekam.
Banyak pengunjung yang bergegas meninggalkan tempat kejadian. Khawatir menjadi korban salah tembak. Pelaku penembakan pun menghilang, tanpa sempat diamankan petugas keamanan THM.
Tak terima dengan apa yang dialami, pengunjung THM berinisial RM (37), warga Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir mengadukan peristiwa penembakan itu ke Mapolresta Samarinda. RM memang tak terluka karena penembakan itu. Dia berhasil lolos dari maut, karena dua kali tembakan yang diarahkan ke tubuhnya itu dapat dia hindari.
Sutrisno, selaku penasihat hukum RM datang ke Polresta Samarinda untuk mendampingi kliennya (RM, Red) melaporkan secara resmi kejadian itu. "Yang dilaporkan adalah pengeroyokan atau 170 KUHP dan penembakan itu," tegas Sutrisno.
Sutrisno menjelaskan, kliennya 4 kali diancam dengan tembakan. Dua kali ditembakkan ke udara dan dua kali lagi terarah namun meleset.
"Klien saya tak mengenal pelaku," ujar Sutrisno. Sayang Sutrino tidak mengetahui apa yang menjadi pemicu keributan hingga menyebabkan terjadi pengeroyokan pada kliennya dan berujung dengan penembakan. "Ya, mungkin karena pengaruh minuman hingga terjadi pengeroyokan dan penembakan itu," jelas Sutrisno. Sutrisno dengan tegas menyatakan, pihaknya mengutuk dengan tegas penggunaan senjata api di muka umun yang dilakukan pelaku.
"Kami minta pelakunya harus segera ditangkap agar tidak meresahkan bagi maayarakat khususnya di Samarinda," tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Wakapolresta, AKBP Dedi Agustono menjelaskan, jajarannya tengah menangani kasus tersebut dengan melakukan penyelidikan. "Mengetahui kejadian itu, kami langsung bertindak dengan melakukan olah TKP. Ya sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku," tutur Dedi.
Dedi belum bisa menduga-duga siapa pelaku penembakan. Apakah dari sipil atau oknum aparat. "Masih belum tahu. Masih kami selidiki. Sementara untuk korban dan saksi sedang dimintai keterangan," pungkasnya.(oke/beb)
