Tangkal Hoax, Kapolres Rangkul Media

- Senin, 13 Januari 2020 | 20:55 WIB
ERATKAN SINERGITAS. Kapolres AKBP Andrias Susanto Nugroho menyampaikan paparan, saat berlangsung FGD bersama awak media di wilayah Kukar. Acara serius tapi santai itu berlangsung Jumat (10/1) malam di Tenggarong. (idin/sapos)
ERATKAN SINERGITAS. Kapolres AKBP Andrias Susanto Nugroho menyampaikan paparan, saat berlangsung FGD bersama awak media di wilayah Kukar. Acara serius tapi santai itu berlangsung Jumat (10/1) malam di Tenggarong. (idin/sapos)

TENGGARONG. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 semakin dekat. Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi salah satu daerah peserta di pesta demokrasi akbar tersebut. Bersama sejumlah daerah lainnya di Indonesia. Sesuai jadual hari-H atau pencoblosan untuk menentukan pasangan kepala daerah Kukar sampai 5 tahun ke depan yakni 23 September 2020.

Meskipun selama ini Kukar kondusif, tentu saja momentum itu sangat rawan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Maka diperlukan perhatian semua pihak, agar Pilkada Serentak ini, berjalan aman dan lancar di Kukar dan sekitarnya. Tidak hanya kalangan pemerintah, terutama Polri dan TNI. Peran penting juga harus diberikan kalangan pewarta atau awak media, melalui pemberitaan masing-masing.

“Keamanan faktor utama pelaksanaan Pilkada. Maka itu tanggung jawab semua pihak. Tidak hanya polisi, tentara serta pihak lainnya di pemerintah. Tapi juga diperlukan peran aktif kalangan media. Terutama dalam menangkal hoax atau berita bohong serta isu-isu negativ lainnya,” ujar Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho dalam Forum Group Discussion (FGD), berlangsung Jumat (10/1) malam.

Puluhan awak media dari berbagai media massa di Kukar, tampak hadir di kegiatan berlangsung serius namun santai tersebut. Sejumlah perwira Polres Kukar seperti Wakapolres Kompol Wiwit, Kabag Ren Kompol Ghufron, Kasat Reskrim AKP Andhika Dharmasena serta Kasat Binmas AKP Muhammad Afnan dan lainnya, juga hadir.

“Media massa dalam kehidupan berdemokrasi memiliki peran sebagai ruang publik. Untuk menghadirkan informasi, memberikan gambaran dan lukisan kondisi sosial politik. Dengan jaminan adanya kebebasan berpendapat. Sehingga diperlukan sinergitas Polri, TNI dan pemerintah melalui Kominfo bersama kalangan media maupun masyarakat. Dalam mencegah berita-berita hoax berdampak negativ bagi kondusifitas daerah ini,” jelas Andrias --sapaan akrab Kapolres Kukar-- lagi.

Selain Kapolres, hadir selaku pemateri dari PWI Kukar dan Gerakan Jurnalis Anti Hoax Kalimantan Timur (Kaltim). Kesimpulannya, semua pihak terkait diharapkan lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap sarana penyebaran berita hoax, seperti media sosial. Karena media massa konvensional dipastikan memiliki berita lebih akurat. Karena berita telah melalui cek dan ricek sebelum diterbitkan. "Memang saat Pilkada berlangsung akan banyak berita hoax disebarkan. Maka itu pula diperlukan kerjasama banyak pihak dalam menangkal hoax,” ucap Charles, Ketua Gerakan Jurnalis Anti Hoax Kaltim. (idn/rin)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB
X