Diprediksi Cuaca Makin Ekstrem, Hantu Banyu Siaga, Duitnya Kayapa..??

- Jumat, 10 Januari 2020 | 11:03 WIB
Banjir di kawasan Bengkuring, beberapa waktu lalu.
Banjir di kawasan Bengkuring, beberapa waktu lalu.

SAMARINDA KOTA. Peringatan dini terkait potensi terjadinya cuaca ekstrem telah disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda. Pemkot Samarinda harus belajar dari bencana banjir yang terjadi di Jakarta, minggu lalu. Jika tidak, ancaman banjir besar pun akan melanda Kota Tepian.

Tak ingin ada kecemasan berlebihan, Wali Kota Syaharie Jaang memastikan secara persiapan, seluruh instansinya sudah disiapkan untuk mengantisipasi hujan ekstrem yang akan terjadi. Pasalnya diperkirakan bahwa akhir Januari akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Bahkan wali kota dua periode ini memastikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda sudah menyiapkan diri bila terjadi bencana banjir. “BPBD kan punya dapur umum, dongkrak, perahu karet ada 13 walaupun masih kurang, juga dibantu teman-teman relawan. Tetapi harapan saya tidak terjadi bencana banjir,” ujar Jaang.

Jaang memastikan, dana darurat untuk menangani bencana maupun kejadian tidak terduga, nilainya lebih besar dari tahun lalu. Untuk diketahui, anggaran yang sering disebut dana on call 2019 lalu sebesar Rp 2 miliar. “Tahun ini lebih besar, namun saya lupa berapa besaranya,” jelas Jaang.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda Ananta Fathurrozi mengaku sebagian besar APBD kota 2019 lalu terserap untuk kegiatan banjir. Tak hanya dari anggaran kota, sumber dana dari bantuan keuangan (Bankeu) provinsi maupun pusat juga dipastikan mengalir untuk penanganan banjir. “Tahun lalu anggaran khusus banjir Rp 73,69 miliar. Sedangkan dari bankeu Rp 172,86 miliar,” bebernya.

Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai jenis kegiatan berupa pembangunan drainase, turap sungai alam dan normalisasi drainase oleh petugas kebersihan drainase yang biasa disebut hantu banyu. Mengenai kegiatan fisik penanganan banjir dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda juga sudah melakukan pembangunan maupun perbaikan drainase di seluruh kecamatan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Hero Mardanus

“Kegiatannya di bidang PJSA (Pelaksaan Jaringan Sumber Air), termasuk hantu banyu tetap kami turunkan untuk kawasan yang berpotensi rawan tergenang,” urai Hero. Meski demikian tak semua proyek banjir bisa diselesaikan dalam satu tahun anggaran. Terutama yang menjadi langganan banjir, seperti di simpang tiga Jalan DI Panjaitan-Bukit Alaya-PM Noor.

“Di situ juga sedang berjalan kegiatan crossing drainase. Sampai sekarang masih dilanjutkan,” jelasnya. Untuk diketahui crossing drainase merupakan sistem pembuatan jaringan jalan atau drainase yang melintasi jalan. Dalam hal ini, drainase dibangun melewati jalur persimpangan jalan tersebut.

Termasuk kegiatan lanjutan peningkatan drainase di simpang empat Jalan KH Wahid Hasyim-PM Noor-AW Syahranie. “Itu proyek besar dan kami anggarkan secara berkelanjutan. Karena membutuhkan anggaran besar makanya dianggarkan bertahap setiap tahun,” tuturnya.

Plt Kepala BPBD Samarinda, Hendra AH menambahkan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda untuk memantau perkembangan cuaca. Meski keterbatasan personel, sebab hanya ada 68 pegawai resmi, Hendra mengaku pihaknya banyak terbantukan oleh banyaknya relawan. Sedangkan properti untuk mengantisipasi banjir, Hendra memastikan juga sudah tersedia. “Yang pasti perahu karet, tenda dan posko sudah ada. Kapan pun ada aduan kami siap 24 jam,” pungkasnya. (hun/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X