“Kesah Maha”, Warga “Makan” Debu

- Senin, 6 Januari 2020 | 10:01 WIB
BELUM DIASPAL. Sampai sekarang pemakai jalan di jalur Sebelimbingan (Kota Bangun)-Tuana Tuha (Kenohan), terutama pemotor, harus berjibaku dengan kepulan debu tebal ketika melintas di jalur poros ke pedalaman Kukar ini. (idin/sapos)
BELUM DIASPAL. Sampai sekarang pemakai jalan di jalur Sebelimbingan (Kota Bangun)-Tuana Tuha (Kenohan), terutama pemotor, harus berjibaku dengan kepulan debu tebal ketika melintas di jalur poros ke pedalaman Kukar ini. (idin/sapos)

TENGGARONG. Sampai Minggu (5/1) kemarin, warga harus “makan” debu ketika melintas di jalur poros Desa Sebelimbingan, Kecamatan Kota Bangun sampai Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Karena pengaspalan jalan sepanjang puluhan Kilometer (Km) tersebut, belum juga selesai.

“Ya beginilah derita kami, para warga pedalaman Kukar. Khususnya para penunggang sepeda motor. Setiap melintas di jalur Sebelimbingan sampai Tuana Tuha, harus menghirup kepulan debu tebal. Karena jalan di sepanjang jalur ini belum juga selesai diaspal,” ungkap Warman, warga Kembang Janggut yang kemarin melintas di jalur poros ke pedalaman Kukar tersebut.

Ya, masyarakat memang sedikit kecewa. Mengingat akhir November 2019 lalu, pihak teknis terkait di jajaran Pemkab Kukar sudah “cuap-cuap” di media massa. Bahwa pengaspalan jalan sepanjang 30-an Kilometer itu akan rampung secepatnya. Namun kenyataan di lapangan, baru beberapa Kilometer badan jalan yang sudah dikeraskan, dihitamkan dengan cairan aspal.

“Memang ‘kesah maha’ (ngomong saja, Red). Karena kami sampai ini masih makan debu. Karena jalur sepanjang Sebelimbingan sampai ke Tuana Tuha, belum selesai diaspal. Mau sampai kapan warga dibiarkan menderita? Makanya kami mohon agar pihak terkait di Pemkab Kukar, agar cepat menuntaskan pengaspalan di sepanjang jalur poros Sebelimbingan-Tuana Tuha ini,” tambah Yusuf, warga asal Tabang yang juga langganan melintas di jalan tersebut.

Sekadar informasi, sepanjang jalur Sebelimbingan sampai Tuana Tuha itu sebelumnya merupakan kawasan rawa-rawa. Belakangan Pemkab Kukar membangun akses jalan dengan cara mengurug sepanjang jalur diperlukan, sebagai badan jalan. Dengan adanya badan jalan tersebut, maka Jembatan Martadipura terletak di Desa Liang Kecamatan Kota Bangun, dapat berfungsi. Sebagai pembuka isolasi jalur darat ke pedalaman Kukar, khususnya 3 kecamatan yakni Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang. (idn/beb)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X