Tabung Gas Bocor, Meledak, Kapal Hancur

- Minggu, 29 Desember 2019 | 10:42 WIB

KARANG ASAM ULU. Penyelidikan ledakan yang terjadi di malam Natal, terus digeber Satreskrim Polresta Samarinda. Bahkan guna memastikan sumber dan pemicu ledakan, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Surabaya diterjunkan ke lokasi ledakan, (27/12).

Tim Puslabfor dibantu Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Samarinda yang dipimpin Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa, turun ke lokasi ledakan di Dermaga Mahakam Ulu (Mahulu), Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang pukul 13.30 Wita.

Tim menuju KM Nordalia F3 2005 untuk melakukan penyelidikan. Adapun sasarannya yakni tabung gas elpiji 3 kg maupun 12 kg yang masih ada di lambung kapal.

Jumlah tabung elpiji sebanyak 560 buah. Terdiri atas 360 buah untuk ukuran 3 kg, sisanya ukuran 12 kg. seluruh tabung itu tak luput dari pemeriksaan. Hasilnya ada tabung yang diketahui dalam keadaan bocor. Tabung itulah yang dipastikan sumber ledakan.

Pemeriksaan juga dilakukan pada bagian kapal yang lain. Tim juga mengamati stop kontak dan kabel listrik yang ada di kapal itu. Kedua jenis benda itupun diamankan dan dibawa untuk dilakukan penelitian lebih jauh.

Kasubbid Balmetfor Surabaya, AKBP Lukman usai mengidentifikasi sumber ledakan tak banyak memberikan pernyataan kepada awak media. “Soal hasilnya, saya sudah laporkan ke Kasat Reskrim langsung ke dia saja ya,” ucapnya.

Disinggung mengenai hasil uji lab ledakan KM Amelia yang menyebabkam 4 awaknya tewas pada 5 Februari 2019 lalu, Lukman menyatakan hasilnya telah disampaikan ke Polresta Samarinda. “Karena ledakan gas elpiji, namun pemicunya tidak bisa dipastikan, karena kapalnya karam,” katanya.

Sementara itu, Damus menerangkan, ledakan yang terjadi telah dipastikan karena adanya kebocoran tabung gas elpiji. “Ledakannya dari tabung elpiji. Sudah kami periksa menggunakan air dan terlihat ada angin yang keluar, namun untuk sumbernya pemicu ledakan belum diketahui, kami kerja sama dengan puslabfor juga untuk memastikan sumber ledakan itu,” jelas Damus.

Lanjut Damus, beberapa barang bukti yang diduga dapat menjadi pemicu ledakan ikut diamankan, seperti stop kontak listrik dan kabel.
“Mungkin seminggu sampai dua minggu baru diketahui hasilnya,” pungkasnya. (oke/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X