SEMPAJA UTARA. Entah apa yang ada di benak pemuda berinisial AP, sehingga dia dengan tega mempermalukan 8 mahasiswi tak lain teman kuliahnya sendiri. Kedelapan wanita tersebut direkam ketika sedang mandi.
Pemuda 22 tahun itu, melakukan perbuatan tak senonohnya sejak 2018 lalu. Dan akhirnya ulahnya itu diketahui seorang korbannya yang tengah mandi dan direkam, Sabtu (21/12) lalu pukul 13.00 Wita.
Aksi nyeleneh AP dipergoki mahasiswi berinisial GT. Ketika itu gadis 21 tahun tersebut sedang mandi di kamar mandi kosnya di Jalan Perjuangan, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara.
GT histeris ketika mengetahui ada yang mengintipnya sedang mandi. AP mengintip dan merekam aktivitas GT menggunakan kamera ponselnya melalui ventilasi pintu kamar mandi.
Teriakan GT itu ampuh karena AP yang tertangkap basah memvideokan adegan temannya yang sedang mandi itu, tak dapat kabur lantaran seluruh penghuni kos termasuk pemilik kos berdatangan dan membuat wajah AP memerah menahan malu.
Tak hanya malu yang harus ditanggung AP, tapi juga ancaman hukuman penjara karena telah menjadikan 8 temannya menjadi obyek pelampiasan nafsu tak wajarnya.
AP setelah kepergok langsung dilaporkan ke polisi. Dia dijemput Bhabinkamtibmas Sempaja Utara dan anggota Polsek Sungai Pinang, sebelum akhirnya dirinya diserahkan ke Satreskrim Polresta Samarinda.
Ketika tertangkap, pemilik kos sempat mengutak-atik ponsel AP yang dipergunakannya untuk merekam teman-temannya yang sedang mandi. Sejumlah rekaman video didapati. Empat video di antaranya direkam pada 2018 lalu dan 4 lainnya direkam 2019 termasuk yang terakhir yakni rekaman video GT yang sedang mandi.
"Kami langsung melakukan penyelidikan dan dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku (AP, Red), kami temukan 8 video konten pornografi," ungkap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Reskrim, AKP Damus Asa.
Dalam pemeriksaan AP mengakui, rekaman video di saat mahasiswi yang juga temannya itu sedang mandi diambilnya hanya untuk memuaskan nafsunya.
"Pengakuannya hanya untuk konsumsi sendiri," tegas Damus. Adapun modus yang digunakan AP agar bisa merekam teman-temannya yang tercatat satu fakultas dengan dirinya itu adalah, dengan cara berpura-pura bertamu. Karena mengenal AP, korban pun tak curiga.
"Tidak hanya di satu kos itu saja, tapi juga ada di kos lainnya. Namun pelaku mengenal semua penghuni kos itu," ujar Damus.
Polisi tengah mendalami kasus perekaman video di saat korban sedang mandi dan ganti pakaian itu.
"Kami lakukan penyitaan pada sejumlah barang bukti. Di antaranya ponsel yang digunakan untuk merekam, hardisk eksternal berisi rekaman video di saat beberapa korban sedang mandi dan mengganti pakaian," tandasnya. (oke/beb)
