Gunakan Aplikasi, Terapkan Metode Kombinasi

- Senin, 16 Desember 2019 | 21:27 WIB

SAMARINDA. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda terus gencar melakukan sosialisasi Sensus Penduduk 2020 (SP 2020). Kali dengan peserta seluruh Camat dan Lurah se-Kota Samarinda, dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Balai Kota Samarinda dan dibuka langsung Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Chaeruddin, Senin (16/12).

“Kita sudah berada di pengujung tahun 2019 dan tidak lama lagi akan memasuki tahun 2020. Tahun 2020 kita akan bersama-sama mengambil bagian dalam kegiatan nasional Mencatat Indonesia melalui Sensus Penduduk 2020 (SP2020)," ujar Sugeng dalam sambutan sosialisasi dengan tema "Membangun Kolaborasi Pemerintah Kota Samarinda dengan Badan Pusat Statistik Kota Samarinda untuk menyatukan Satu Data Kependudukan Indonesia".

Menurutnya, sensus penduduk ini kegiatan yang hanya dilakukan sepuluh tahun sekali dan kali ini merupakan ke tujuh kalinya, dilaksanakan di seluruh Indonesia termasuk perwakilan RI yang ada di luar negeri. “Kegiatan Sensus Penduduk ini bertujuan menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk menuju Satu Data Kependudukan Indonesia," tambahnya.

Sugeng menekankan keberhasilan terobosan dalam SP 2020 nanti tentunya memerlukan dukungan dan peran serta dari semua pihak baik dinas, instansi, camat, lurah, RT serta seluruh masyarakat. Diakhir sambutannya Sugeng mengharapkan semua peserta dapat menyimak menjadikan kegiatan sosialisasi ini sebagai tempat untuk melakukan diskusi demi terwujudnya Data Kependudukan yang lebih baik lagi untuk Indonesia dan Samarinda pada khususnya.

Kepala BPS Kota Samarinda Roosmawati mengenalkan program yang akan dilaksanakan oleh BPS di tahun 2020. Dimana SP 2020 akan dimulai dengan terobosan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, salah satunya adalah program Sensus Penduduk tahun depan akan menggunakan aplikasi untuk mensensus masyarakat kota Samarinda.

Pada Sensus Penduduk 2020 nanti Indonesia untuk pertama kalinya akan menggunakan metode kombinasi, dimana menggabungkan antara metode tradisional yang memperoleh data langsung dari responden melalui  petugas sensus dan registrasi penduduk yaitu Data dari Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri sebagai Data Dasar.

“Sensus dengan metode kombinasi ini dilakukam sebagai upaya transisi dari sensus dengan  metode  tradisional menuju metode berbasis registrasi penduduk,” terang Roosmawati. Hadir dalam acara tersebut, Asisten I Sekretariat Kota Samarinda Tejo Sutarnoto, Kadis Kependudukan Catatan Sipil Abdullah dan Kadis Kominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah. (s/kmf10/beb)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X