WASPADA..!! Sudah Kejadian, Pria Bercadar Culik 2 Bocah

- Jumat, 13 Desember 2019 | 11:30 WIB

RAPAK DALAM. Isu penculikan anak di Samarinda jangan dianggap remeh. Faktanya peristiwa itu benar-benar terjadi. Dua bocah SD mengalami peristiwa mengerikan itu, Rabu (11/12) lalu.

Kedua bocah itu berinisial RK, 11 tahun, dan sepupunya, RY, 9 tahun. Mereka masing-masing duduk di bangku kelas VI dan IV SD di kawasan Samarinda Seberang. Peristiwa penculikan terjadi di Jalan Pattimura, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, pukul 13.00 Wita. Keduanya yang tengah berjalan kaki, ditarik dan didorong dua pria tak dikenal dengan ciri bertubuh tinggi, berbadan kekar dengan mengenakan penutup wajah atau cadar.

Mulut RK dan RY dibekap, penculik kemudian memasukkan kedua bocah itu ke mobil berwarna hitam yang tak diketahui pasti jenis dan mereknya. Ketika penculikan terjadi RY menangis. Dia berusaha berontak namun pelaku semakin kuat membekap.

Berbeda dengan RK, yang tetap tenang meski hatinya waswas. RK dan RY tak bisa berbuat banyak karena selain dibekap, mereka juga diapit kedua pelaku yang berjumlah tiga orang.

Kedua bocah itu merupakan warga Rapak Dalam. Mereka tinggal tak jauh dari lokasi penculikan. Beruntung aksi penculikan itu berujung gagal.

"Satu di depan (nyetir, Red), dua di belakang (kursi tengah) mengapit saya dan RY," tutur RK, ditemui awak media di rumahnya kemarin (12/2). Selama di dalam mobil, pelaku terus saja menanyakan nomor telepon kedua orangtua korban.

"Kami dibawa ke arah Jembatan Mahakam. Sepanjang jalan, kami ditanya nomor telepon orangtua, tapi saya sama RY tidak tahu. Itu terus yang ditanyakan. Tidak ada ancaman dibunuh," ujar RK polos. Tak kunjung mendapatkan nomor telepon orangtua RK maupun RY, pelaku hilang kesabaran. Ketika melintas di Jalan Slamet Riyadi, Karang Asam, Sungai Kunjang, keduanya diturunkan tepat di depan Mahakam Lampion Garden (MLG).

"Kami ditendang keluar. Setelah itu mobilnya pergi," ucap RK. RY masih menangis sesegukan. Itu karena dia trauma dengan kejadian penculikan itu. RK berusaha menenangkan dengan mengajak RY pulang. "Pulang jalan kaki. Saya ingat jalan," kata RK.

Ketika sedang berjalan menuju arah Jembatan Mahakam, tiba-tiba hujan turun. Kedua bocah itupun lantas memilih berteduh di sekitar Masjid Darunni'mah Karang Asam.

"Nah rupanya ketika berteduh anak saya itu (RK, Red) dikenal salah seorang warga yang juga sedang berteduh. Yang mengenal itu kebetulan juga anak tetangga yang rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Kemungkinan dia mau kuliah, jadi anak saya itu sempat dibawa ke kampusnya di Polnes (Politeknik Negeri Samarinda)," beber Agus Susanto (40), ayah RK.

Anak tetangga Agus yang menolong putrinya itupun mengabarkan kepada Agus melalui kekasihnya, yang kemudian datang ke rumah Agus. "Saya langsung menjemput anak saya itu bersama sepupu ke kampus itu (Politeknik, Red) sekitar jam 5 (pukul 17.00 Wita)," kata Agus.

Bertemu dengan Agus, RK barulah menangis dan menceritakan apa yang dialaminya. "Anak saya itu dan sepupunya (RY, Red) ketika itu mau kasih kejutan temannya yang berulang tahun. Nah mereka mau ambil kado di rumah sepupunya itu, tapi ketika mau menuju rumah sepupunya tiba-tiba diadang dan diculik," ujar Agus.

Agus memang tak punya firasat apapun ketika penculikan terjadi pada putri pertamanya dari 3 bersaudara. Dia merasa anaknya sudah pandai karena anaknya memang sudah biasa keluar rumah tanpa didampingi.

"Saya memang sering mengajarkan kepada anak saya untuk berani. Dia sekolah pun kadang diantar dan dijemput," ucap Agus. Kasus penculikan itupun diakui Agus tak dilaporkannya secara resmi kepada polisi, dengan alasan RK maupun RY dalam keadaan selamat dan tanpa luka. "Cuma ya tetap waspada. Karena saya tidak tahu apakah pelakunya itu orang dekat atau siapa. Ini sudah meresahkan," tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo membantah adanya kejadian penculikan itu di wilayahnya. "Karena tidak ada laporan resminya. Yang ada seseorang sempat membawa anak dari wilayah Seberang dan diturunkan di Karang Asam. Kedua anak dalam keadaan baik-baik saja," jelas Suko.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X