Pilih Mana? Kepentingan Ekonomi atau Jembatan Mahakam Runtuh?

- Jumat, 13 Desember 2019 | 11:28 WIB

SUNGAI KUNJANG. Adanya wacana penutupan Jembatan Mahakam yang diutarakan oleh DPRD Kaltim, dapat berdampak pada perekonomian Kaltim.

Namun menurut Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud, tindakan itu dilakukan agar Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XII bisa menyelesaikam tanggungjawabnya menuntaskan perbaikan yang menelan anggaran Rp 14 miliar.

Bahkan di samping itu, ada juga dana Rp 2 miliar yang dipertanyakan Dewan terkait peruntukannya yang tidak dibeberkan oleh kepanjangan tangan Kementerian PUPR tersebut. "Ditutup dulu, terutama yang di kolongnya. Kalau ini dibiarkan, nanti akan ditabrak terus. Kapan selesainya jembatan ini diperbaiki, bisa-bisa nanti ini jembatan malah runtuh lagi," tegasnya.

Sementara itu, adanya penutupan Jembatan Mahakam, menurut Kamar Dagang Industri Nasional (Kadin) Kaltim, bisa berdampak pada perekonomian di Kaltim.

"Semua itu ada konsukuensinya jelas, ini jelas akan berpengaruh kepada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), karena kan kita masih bergantung pada sumber daya alam. Terutama batu bara dan kayu yang dikirim. Jelas akan berpengaruh, kalau ini ditutup satu sampai dua bulan," ujar pengurus Kadin Sevana Podung, kepada Sapos, Kamis (12/12) kemarin.

Menurutnya pengaruhnya akan terasa jika jembatan ini ditutup. Namun dirinya juga membandingkan dengan kejadian Jembatan Kukar yang runtuh beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu perekonomian Kaltim sangat terasa penurunannya.

"Seharusnya juga Pemerintah harus mempercepat pengerjaan Jembatan Mahakam IV di sebelahnya. Agar transformasi masyarakat bisa semakin baik. Jika memang diperbaiki Jembatan Mahakam juga dalam perbaikinya harus dikebut oleh kontraktor agar bisa segera rampung," tuturnya.

Podung juga mengatakan, penutupan jangan dilakukan ketika menjelang Natal dan Tahun baru. Karena mobilisasi massa akan lebih banyak. Selain itu juga, pengerjaan dan penutupan juga dilakukan sebelum bulan Ramadan.

"Efeknya akan luas ini jika ditutup, baik untuk pekerja tambang, PAD Kabupaten Kota dan banyak imbas lainnya. Jadi harus dipikirkan secara matang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Tutuk SH Cahyono, juga mengomentari hal ini. Menurutnya memang akan berpengaruh terhadap ekonomi. Namun menurutnya hal ini yang terbaik , namun hanya akan berlangsung dalam jangka pendek.

"Kita harus melihatnya dari sudut pandangnya. Memang ini dampak dalam waktu pendeknya ada, tapi jangan dilupakan dalam jangka panjangnya akan lebih baik," pungkasnya. (mrf/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X