Kinerja Dinas LH Ditunggu, Polisi segera Bertindak

- Kamis, 12 Desember 2019 | 19:43 WIB

BANYAK warga Desa Long Beleh Modang, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah menggunakan air Sungai Penoon. Namun belakangan, terutama setahun terakhir, air sungai itu tercemar. Kapan saja, mendadak air sungai itu jadi keruh. Warnanya seperti kopi-susu, putih kecoklatan dan berbau.

Tidak sekadar keruh dan berbau, kini masyarakat pengguna air Sungai Penoon harus menderita. Jangankan dikonsumsi, dipakai mandi pun, kulit timbul bercak merah serta terasa gatal-gatal. Atas kondisi buruk itu, warga hanya bisa mengeluh. Sebagian lagi terus berdoa. Berharap pihak terkait di pemerintahan, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, memiliki kepedulian.

“Kami terus menunggu Dinas Lingkungan Hidup, untuk membantu menyelesaikan persoalan pencemaran di Sungai Penoon. Entah bagaimana caranya, diharapkan pemerintah bisa menindak tegas pihak manapun yang menyebabkan buruknya air Sungai Penoon. Kami ini hanya orang kampung, tak bisa berbuat apa-apa,” ungkap Samhadi yang sehari-hari merupakan Pak RT 07, Desa Long Beleh Modang.

Hal seperti itu pun dilontarkan sejumlah warga desa tersebut. Mereka tidak minta apa-apa dari pemerintah. Cukup saja pihak berwenang melakukan penindakan di lapangan. Mengingat rusaknya air sungai itu diduga akibat aktivitas tambang batu bara di bagian hulu. Karena dilakukan tidak secara ramah lingkungan, mengakibatkan limbah mengalir langsung ke Sungai Penoon.

“Kalau bagi warga bermampu, mungkin itu bukan persoalan besar. Tapi bagi kami yang rakyat kecil begini, air Sungai Penoon sangat penting. Dulu kami tinggal ambil air di sungai, lalu direbus, sudah bisa dipakai masak makanan serta diminum. Nah sekarang, diperlukan uang membeli air galon untuk makan-minum. Kasihan lah kami ini,” ujar warga Long Beleh Modang lainnya.

Sementara itu, terkait dugaan pencemaran di Sungai Penoon, AKP Suwarno selaku Kapolsek Kembang Janggut menuturkan, pihaknya siap bertindak. Begitu nanti menerima laporan resmi dari warga mengenai masalah tersebut, pihaknya segera ke lapangan untuk melakukan cek dan ricek. Guna mengurai akar masalah terkait memburuknya kondisi air Sungai Penoon.

“Silakan warga melapor kepada kami. Nanti kami lakukan pemeriksaan ke lapangan,” tegas Suwarno yang baru memimpin Polsek Kembang Janggut. Sekadar informasi, keberadaan serta manfaat air Sungai Penoon bagi warga Long Beleh Modang, sangat penting. Tidak itu saja, ribuan warga berstatus pekerja atau karyawan perkebunan sawit PT Rea Kaltim, juga menggantungkan keperluan air dari sungai tersebut. Maka begitu air Sungai Penoon seketika keruh, di situlah para karyawan kesulitan. Lantaran perusahaan pun menyedot air dari Sungai Penoon, untuk dialirkan ke perumahan karyawannya. (idn/selesai/rin)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X