Diskusi Ilmiah Pembangunan Berwawasan Kependudukan

- Rabu, 11 Desember 2019 | 22:24 WIB

PERWAKILAN BKKBN Kaltim mengadakan Diskusi Ilmiah Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Samarinda, Rabu (11/12). Acara tersebut mengusung tema "Penataan dan Aspek Demografi Terhadap Rencana Pindah Ibu Kota Negara Terkait dengan Kesejahteraan Penduduk Kaltim".

Plt Kabid Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Kaltim Sudibyo mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program BKKBN yakni dalam rangka mewujudkan SDM unggul. "Tentu saja pengaturan kelahiran harus diatur sedemikian rupa. Bukan berarti slogan dua anak cukup itu harus anaknya dua ‘kan, bukan seperti itu. Tetapi bagaimana keluarga-keluarga itu bisa mengatur sesuai dengan kemampuannya," katanya.

Dengan pengaturan kelahiran juga permasalahan yang selama ini khususnya pada kematian ibu dan bayi yang masih tinggi yakni sekitar di atas 350 per 100 ribu. "Kalau tidak diatur kelahiran dengan pengaturan kelahiran melalui keluarga berencana, saya yakin angka kematian yang masih tinggi itu bisa ditekan," tambahnya.

Dibeberkannya rata-rata penduduk Kaltim punya implikasi dengan perpindahan ibu kota, dimana disebutkan orang yang datang ke Kaltim pasti mempunyai kemampuan. Karena itu pihaknya dari jajaran BKKBN selalu mendorong bagaimana SDM Kaltim unggul. "Salah satunya ya tadi melalui ketahanan keluarga dan generasi penerus kita harus mendapatkan pendidikan yang cukup, keterampilan yang cukup. sehingga saat ibu kota pindah ke Kaltim, generasi muda kita bisa bersaing dalam rangka mewujudkan atau menyongsong bonus demografi," jelasnya.

Sudibyo menuturkan tahun ini sudah masuk pada bonus demografi dimana diperkirakan akan berakhir di 2035 sampai 2040. Diharapkan pada tahun itu jangan sampai terjadi bencana. Jangan sampai dikatakan bonus yang malah menjadi bencana. Sehingga dari jauh hari telah disiapkan dari pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

"Jika masyarakat kita sehat, bisa menempuh pendidikan yang berkualitas. ketika mereka punya pendidikan yang berkualitas tentunya bisa terjun di dunia kerja sesuai keterampilannya dan akan mendapatkan penghasilan yang memadai," imbuhnya. "Kami mengangkat kaitannya kependudukan di Kaltim. Dimana Kaltim yang terpilih menjadi IKN baru ini pasti adanya perpindahan ASN yang sekitar ribuan orang belum termasuk keluarga yang diboyong ke sini. Sehingga pasti kami nanti lebih menyoroti pada aspek kependudukan yang dikaitkan dengan lingkungan," timpal Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub.

Terkait tentang kependudukan, pihaknya tidak bisa lepas berbicara soal ketersediaan lahan, daya dukung lahan, daya tampung dan lain sebagainya. Dengan demikian yang menjadi kajian yakni dari efek ekonomi dan lain sebagainya, mendorong bagaimana mengantisipasi dampak-dampaknya. "Dibawah penduduk yang banyak itu bisa menjadi potensi dan persoalan seperti sumber daya manusianya," tutupnya. (adv/nch/nin)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X