DP2PA Gelar Pelatihan

- Selasa, 10 Desember 2019 | 23:37 WIB

Bertempat di salah satu cafe bilangan Jalan Ir Juanda Samarinda, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Samarinda (DP2PA)  mengadakan pelatihan Konselor (Pusat Pembelajaran Keluarga) Puspaga, Selasa (10/12). Acara dihadiri perwakilan dari DP2PA Deasy Evriyani dan Nanang Supratman, Aulia Suhesty yang merupakan pakar psikolog, Ketua Puspaga Samarinda Zahrotul Juniar Haris. Acara ini dihadiri para guru bimbingan dari berbagai sekolah.

Menurut Aulia Suhesty, banyak dampak negatif akibat kenakalan anak seperti narkoba,  seks bebas, rokok,  video porno dan perkelahian. “Di sinilah konselor punya peran penting buat pencegahan kenakalan anak tersebut,” Ucap Aulia. Salah satu peserta pelatihan konselor, Siti Fatonah dari SMPN 10 mengatakan bahwa ia merasakan manfaat yang sangat positif mengikuti setelah kegiatan ini. “Materi yang diberikan sangat berguna untuk kami, apalagi kami sebagai tenaga pendidik" ujar Siti yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.
Siti menambahkan, sinergi konselor dan DP2PA ini sangat membantu sekali dalam dunia pendidikan. “kami sebagai tenaga pendidik sering kali menemukan kasus-kasus seperti ini,  dan pastinya kami akan selalu bekerjasama dengan Puspaga dalam menyelesaikan permasalahan kenakalan anak-anak sekolah." ucapnya.

Menurut Ketua harian Puspaga Zahrotul Juniar Haris, pelatihan Konselor Puspaga adalah program yang berkelanjutan. Acara kali ini merupakan program Puspaga khusus sekolah yang bersifat formal. Dia menyebut, pelatihan kali ini ditujukan kepada tenaga pendidik di bidang konseling. Dimana diajarkan cara bagaimana menangani masalah ringan sampai dengan yang berat,  seperti kekerasan anak,  pelecehan seksual dan beberapa permasalahan lain. "Selain agenda itu, kami juga mensosialisasikan program Pemerintah Kota Samarinda dari DP2PA yaitu Aplikasi SIPEKKA yang merupakan sistem informasi pelaporan dan pencatatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan kenakalan anak-anak." Kata wanita yang akrab disapa Juniar.

Adapun aplikasi SIPEKKA tersebut telah terprogram. Sehingga data pelapor terjamin kerahasiaannya. Tak hanya itu, dari proses pelaporan itu sendiri akan langsung ditindaklanjuti oleh tim dari Puspaga. “Semua kasus akan kami filter berat dan ringannya. Kami akan memberikan arahan kepada semua klien secara gratis, dan kami juga akan memberikan pelatihan keterampilan mandiri dalam program Gerakan Perempuan Mandiri (Gempur) yang saat ini sudah bekerjasama dengan 10 kecamatan dan 59 kelurahan di Samarinda. Tujuannya agar perempuan di Samarinda memiliki keterampilan untuk meningkatkan ekonominya,” tandasnya. (adv/ikl/ant/aya)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

APEM Dukung Penertiban, Keringanan Sudah Cukup

Sabtu, 27 April 2024 | 11:55 WIB

Warga Kuaro Terima 523 Sertifikat Program PTSL

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB
X