Tutup Saja Jalan Damai, Biar Otista Lancar

- Senin, 2 Desember 2019 | 09:13 WIB

SUNGAI DAMA. Kemacetan di sepanjang Jalan Otto Iskandardinata (Otista) Sungai Dama, Samarinda Ilir, bikin susah banyak orang. Kepadatan kendaraan di jalur ini memang tak terelakkan. Seolah semua alasan menumpuk menjadi satu.

Mulai ruas yang sempit, dikuasai pedagang hingga menjadi jalur utama dari dan menuju Jembatan Mahkota II. Banyak opsi sebenarnya untuk mengatasi hal ini. Mulai dari pembangunan jalan layang (flyover), penertiban PKL di tepi jalan hingga penutupan Jalan Damai yang dianggap menjadi biang tersendatnya kendaraan.

Nah, sebagai yang empunya wilayah lantas bagaimana tanggapan Camat Samarinda Ilir dan Lurah Sungai Dama menyikapi wacana menutup Jalan Dama?

Camat Samarinda Ilir, Ramdani mengaku ikut saja dengan kebijakan yang akan diambil Pemkot Samarinda. “Kalau masalah tersebut kami menyerahkannya kepada dinas yang berwenang. Jika hal ini bisa mengurai kemacetan atau hal lainnya. Kami yakin itu tidak akan merugikan bagi masyarakat,” ujar Ramdani kepada Sapos.

Meski begitu, Ramdani mengaku belum ada pembicaraan hal itu. Namun dirinya juga melihat kondisi di lapangan. Sebab menurutnya volume kendaraan memang semakin banyak. Apalagi, semenjak Jembatan Mahkokta II sudah dibuka. Sehingga mengakibatkan jalan tersebut semakin macet .

“Kalau jalan dan pedagang memang sudah cukup teratur. Cuma kendaraannya saja yang sangat banyak sekarang . Di Sambutan juga semakin padat penduduknya,” ungkapnya. Sementara itu, Lurah Sungai Dama La Uje juga mengungkapkan hal serupa. La Uje mengakui bahwa memang jalan tersebut sangat padat. Namun pemkot juga harus memikirkan pedagang yang ada, sehingga masyarakat atau pedagang tidak ikut dirugikan.

“Kalau di sini memang macet. Ya, PKL juga menjadi tradisi lama yang membuat Jalan Otista macet. Memang harus ada ketegasan untuk mereka. Agar bisa membuat jalan ini cukup lebar dilalui kendaraan,” kata La Uje.

Dirinya berharap, pemkot bisa memikirkan lebih lanjut terkait jalan ini. Sehingga jangka panjangnya bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin melalui jalan tersebut. Anggota komisi III DPRD Samarinda, Jasno mengakui kemacetan di Sungai Dama erat kaitannya dengan pembukaan Jembatan Mahkota II yang belum memiliki jalan pendekat. Sehingga kendaraan pun menumpuk di sepanjang Jalan Otista.

“Makanya dalam waktu dekat kami akan hearing dengan PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Red), terkait jalan pendukung Mahkota II,” tegasnya. Tak bisa dipungkiri, aktivitas PKL dan parkir menjadi salah satu penyumbang terbesar kemacetan di Pasar Sungai Dama. Sehingga perlu penataan yang matang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda.
Menurur Politisi PAN ini, rekayasa jalan bisa menjadi salah satu langkah awal untuk mengatasi kemacetan. Khususnya penutupan jalan dari Gang Damai dan Gang 12. (rm-1/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X