Di Lokasi Penyulingan Solar Ilegal Ditemukan Ratusan Proyektil

- Jumat, 29 November 2019 | 11:45 WIB

ANGGANA. Temuan demi temuan berhasil diungkap Pertamina EP Sangasanga Field. Setelah menemukan pabrik ilegal penyulingan BBM jenis Solar di enam lokasi di Samarinda, Kamis (28/11) kemarin, aparat dari perusahaan plat merah tersebut kembali menemukan aktivitas serupa. Kali ini lokasi yang menjadi sarang pabrik Solar ilegal yang dimaksud berada di Kilometer 5, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar).

Lagi-lagi, ketika petugas datang ke lokasi tersebu, aktivitas penyulingan sudah tidak ada lagi. Bahkan juga tidak ada satu orang pun yang mengakui adanya penyulingan di lokasi tersebut. Hal yang sama juga ketika menggerebek enam lokasi lainnya di Samarinda, beberapa waktu lalu.

Namun hal yang mencengangkan dari penemuan kali ini, petugas menemukan adanya lokasi latihan menembak. Bahkan ada proyektil peluru dan pringan baja yang menjadi sasaran menembak. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah ada teroris yang bersembunyi di balik bisnis haram ini.

"Kami sangat terkejut ketika sampai di lokasi ini. Karena ada lokasi menembaknya. Tentu bukan sembarang tempat. Kami curigai sementara bisa saja ada teroris yang ikut membekingi usaha ini. Atau jangan-jangan hasil dari penjualan diarahkan untuk aktifitas mereka. Keterangan lebih lanjutnya akan kami serahkan kepads yang berwajib," ujar Security BKO Mabes TNI Pertamina EP Field Sangasanga, yang namanya minta dirahasiakan, kepada Sapos, kemarin.

Proyektil yang ditemukan merupakan amunisi tajam jenis Pistol Parabellum. berukuran 9 milimeter. Jumlahnya pun sangat banyak. Mencapai ratusan bekas proyektil.

"Kalau dari hasil temuan ini ada dua tempat. Satu sudah digusur. Satunya kami lihat dibangun secara permanen. Nah, ini yang kami dalami lokasi latihan menembak. Jangan sampai ini malah ada kaitannya dengan teroris. Karena ini adalah senjata api dengan peluru tajam. Tidak sembarang orang yang bisa menembak dengan alat ini. Apalagi pakai plat baja. Itu tidak sembarang orang yang bisa," ungkapnya.

Pihak Pertamina juga akan terus bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengungkap hal ini. Agar produksi minyak mentah Pertamina EP Field bisa kembali normal.

"Kami berharap ini bisa ditindaklanjuti dengan baik. Kalau kami melihatnya ini sudah sangat kritis. Siapa yang mencuri minyak negara, mereka itu adalah penghianat negara," tegasnya.

Secara keseluruhan, penanganan kasus ini jalan di tempat. Hingga kini Polresta Samarinda baru menetapkan satu tersangka. Itu pun hanya berperan sebagai pekerja. Siapa yang memiliki usaha ini belum jelas. Padahal sudah enam lokasi yang berhasil digerebek. Atas kejadian ini, produksi Pertamina EP Sangasanga Field mengalami penurunan. Bahkan Pertamina EP Sangasanga Field diprediksi sudah merugi ratusan juta. Aktivitas ilegal ini disinyalir sudah terjadi tiga bulan terakhir. (rm-1/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X