Tambang Batubara Berkedok Pematangan Lahan, Disdik Minta Stop, ESDM Turunkan Tim

- Sabtu, 23 November 2019 | 00:18 WIB

LOK BAHU. Terungkapnya aktivitas penambangan batu bara mengatasnamankan pematangan lahan di lahan SMPN 25 Jalan Pusaka, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, membuat berbagai pihak kaget.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin yang ditemui di ruangannya (20/11), tidak menduga jika pematangan lahan yang diperuntukan untuk pembangunan sekolah bakal gempar lantaran ada batu bara yang diambil di lokasi pematangan.

Menyikapi hal tersebut, Asli langsung memanggil kepala SMPN 25, Darminto, untuk memberikan penjelasan. “Saya memang memerintahkan kepada pihak-pihak sekolah untuk berkomunikasi kepada dunia usaha dan industri serta masyarakat untuk mensupport permasalahan yang dihadapi sekolah. Karena sekolah merupakan rumah kedua. Sedangkan tugas pendidik utama itu adalah keluarga, dalam hal ini orangtua,” kata Asli.

Dalam prosesnya, lanjut Asli, sekolah mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk pembangunan gedung. Namun memang harus disiapkan lebih dulu lahannya. Sehingga pihak sekolah melakukan pematangan lahan. Dirinya kaget dan baru tahu jika ada aktivitas penambangan di atas lahan yang digarap untuk pembangunan sekolah tersebut. Bahkan aktivitas itu sudah terjadi selama 3 minggu terakhir.

“Dari penjelasan pihak sekolah, memang tidak ada biaya apapun yang dikeluarkan selama pematangan lahan oleh pihak ketiga. Sebab kita tahu biaya pematangan lahan itu sangat besar. Bisa Rp 300 juta hingga Rp 400 juta. Sekolah tidak memiliki dana sebesar itu. Di samping itu, pihak sekolah mendapat kompensasi sebesar Rp 20 juta untuk perbaikan toilet. Dan itu menurut saya, baik saja,” ucap Asli.

Berkaitan dengan batu bara yang diambil oleh pihak ketiga, Asli menegaskan bukan ranah Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan izin tersebut. Pihaknya hanya mengetahui jika aktivitas yang dilakukan sebatas pematangan lahan. “Nah, untuk ke depan saya minta agar penambangan dihentikan saja. Dan tanah yang telah digali diratakan kembali,” pinta Asli.

Sementara itu, Lurah Lok Bahu, Sukarman saat dikonfirmasi juga tidak mengetahui adanya aktivitas penambangan. Selama ini dirinya hanya dilapori oleh ketua RT setempat jika ada pematangan lahan di SMPN 25. Proses pematangan dilakukan untuk mendirikan fasilitas pendidikan di sekolah tersebut.

“RT-nya sendiri datang kepada saya 3 minggu lalu. Saat itu hanya bilang ada pematangan lahan yang dikerjakan di sekolah. Setelah itu tidak tahu jika ada penggalian batu bara di dalamnya,” kata Sukarman.

Sukarman menjelaskan, selama ini tidak ada satupun perusahaan tambang di wilayahnya yang pernah melapor kepada pihak kelurahan jika melakukan aktivitas penambangan. Namun demikian PT Transisi Energi Satu Nama yang kini mengerjakan pematangan lahan di SMPN 25 memang memiliki sejumlah lahan galian di Lok Bahu.

“Jangankan pengerjaan galian kecil, penambangan besar saja mana pernah memberitahu kepada kami,” ungkap Sukarman. Pada intinya, Sukarman menegaskan dirinya tidak mengetahui apapun aktivitas penambangan yang terjadi di sekolah tersebut.

“Setelah melapor, RT tidak pernah datang lagi. Bahkan sampai ada kabar penggalian batu bara di lokasi sekolah,” terang Sukarman. Saat media ini hendak mengkonfirmasi ke pihak perusahaan yang melakukan penambangan, Arief selaku penanggung jawab kegiatan, saat dihubungi melalui ponselnya hanya menjawab tengah sibuk. “Sebentar, saya ada meeting,” begitu kata Arief.

Di lain pihak, Kepala Dinas Energi Dan sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Wahyu Widhi Heranata menegaskan akan segera menurunkan tim untuk mengecek galian tambang di lingkungan sekolah tersebut. Apakah nanti ada unsur kesalahan yang dilakukan pihak penambang, hal itu akan dijelaskan usai tim melakukan investigasi.

“Kita akan analisa sesuai aturan. Jika diduga tidak ada izin nanti dari pihak kepolisian. Tapi benar salah itu nanti pengadilan bukan kami yang memutuskan,” singkat Wahyu.(kis/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X