Mudahan Ngga Molor..!! Proyek Normalisasi Drainase di Jalan DI Pandjaitan Janji Selesai Akhir Tahun

- Sabtu, 23 November 2019 | 00:15 WIB

MUGIREJO. Proyek drainase dan program banjir seolah tak bisa dipisahkan. Termasuk pada ruas Jalan DI Pandjaitan. Selama ini, kawasan itu memang termasuk titik banjir terparah di Samarinda. Posisinya semakin penting, karena merupakan akses utama menuju Bandara APT Pranoto.

Nah, upaya penanganan banjir di ruas jalan itu menjadi salah satu yang paling prioritas. Untuk menunjang program tersebut, pemerintah pusat telah menggelontorkan dana Rp 17 miliar untuk meninggikan badan jalan di ruas tersebut.

Proyek peninggian jalan dengan panjang 800 meter sudah dikerjakan sejak awal Oktober lalu. Ditarget rampung sebelum 2020. Belum lagi proyek tuntas, nada miring menghiasi komentar warga. Maklum, akibat proyek ini banjir semakin sering terjadi. Bahkan dampak lainnya, kemacetan juga mengerikan. Karena proyek ini membuat sebagian lajur jalan harus ditutup.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda, Hero Mardanus mengaku, saat ini pihaknya memang berencana membangun drainase di ruas jalan tersebut.

“Ada itu crossing drainase di Jalan DI Panjaitan,” ujar Hero. Crossing drainase berfungsi memperlancar aliran air yang menggenangi kawasan tersebut.
Hal ini dipastikan Hero bisa tuntas akhir tahun. “Bisa diselesaikan akhir tahun. Tetapi akan ada lanjutkan lagi tahun depan,” paparnya.

Meski demikian, berdasarkan pantauan media ini, saat hujan deras masih terlihat genangan tinggi di Jalan DI Panjaitan. Hanya saja dalam kurun waktu 1-3 jam sudah bisa surut dan dilintasi kendaraan kembali.

Terpisah, Kabid Pelaksaan Jaringan Sumber Air (PJSA) PUPR Samarinda, Desy Damayanti menambahkan, pihaknya selalu mengusulkan pembangunan drainase setiap tahun. Khususnya dalam setiap usulan anggaran. “Untuk tahun ini ada pembangunan drainase dan sedang dalam pelaksanaan,” beber Desi.

Berdasarkan data dari LPSE Samarinda, saat ini proyek yang berjalan di DI Panjaitan berupa peningkatan saluran drainase. Menggunakan APBD murni Rp 5,3 miliar. Tak hanya itu saja, kegiatan rutin lainnya mengantisipasi banjir di DI Panjaitan yaitu swakelola dan normalisasi saluran oleh petugas gorong-gorong yang kerap di sebut tim hantu banyu.

“Semuanya menggunakan APBD murni. Itu selalu ada kami usulkan setiap tahun. Ada dalam Renja (rencana kerja, Red) dinas,” urai Desi.
Ia memastikan, pengerjaan drainase terus dilakukan hingga 2020 mendatang. Namun saat ini pihaknya belum bisa memastikan nilainya.

“Karena masih dibahas di Banggar antara TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dan dewan kota (DPRD, Red),” pungkasnya. (hun/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X