137 Paket BBG Diserahkan ke Nelayan

- Jumat, 22 November 2019 | 22:57 WIB

SAMARINDA. Sebanyak 137 paket Bahan Bakar Gas (BBG) telah disalurkan kepada nelayan kota Samarinda dalam program pendistribusian paket konversi BBM ke BBG untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran program kemitraan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI.

Penyerahan ini dilaksanakan di PPI Selili Samarinda, Jalan Lumba-lumba Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, dihadiri Wakil Wali (wawali) Kota Samarinda M Barkati, yang mewakili Rusdi Masud, anggota DPR RI Komisi VII, Direktur teknis Lingkungan Migas kementerian ESDM Adi Wibowo, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim, Kadis Perikanan Kota Samarinda Sam Syaimun, Camat Samarinda Ilir Ramdani, lurah setempat serta nelayan.

Total ada 137 paket BBG telah diserahkan kepada nelayan Samarinda secara simbolis. Dan bantuan ini diterima oleh KUB Lempake Lestari 29 unit, KUB PPI Selilil 108 unit. “Sudah sekian kalinya kita ini mendapat bantuan dari pusat, hal ini tidak terlepas dari hubungan yang baik antara DPR RI, pemerintah pusat dan daerah. Sehingga bantuan–bantuan tersebut bisa tepat sasaran," ucap Wawali.
Barkati mengutarakan seperti diketahui semua, bahwa Pemerintah Pusat itu peduli dengan masyarakatnya.

"Cuma kadang–kadang data untuk verifikasinya agak susah karena bisa informasi yang tidak sampai atau Kadisnya yang kurang aktif untuk berhubungan dengan Pemerintah Pusat. Tetapi sudah beberapa kali saya evaluasi dan melihat bantuan ini tak lepas dari hubungan yang baik. Kepala Dinas bisa sebagai jembatan hubungan baik tersebut dengan mitra kerja dan lainnya,” terang Wawali.
Harapannya  di tahun 2020 Pemerintah Pusat bersama mitranya bisa memberi bantuan yang lebih banyak lagi.

“Diharapkan bantuan bisa digunakan dengan baik oleh nelayan di Samarinda yang telah bergabung dengan kelompok usaha bersama dengan jumlah 700-an orang. Kementerian ESDM, Komisi VII DPR RI bersama Pertamina sebagai mitranya," ucapnya.
Dikatakan, bantuan mesin untuk peralatan nelayan ini juga dalam rangka produksi perikanan dengan tujuan peningkatan hasil para nelayan secara khusus.

"Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas bantuannya. Mesin kapal berbahan bakar gas ini diklaim sudah melewati ujian kelayakan dan bisa lebih hemat uang Rp 40-50 ribu per hari. Dengan estimasinya bila melaut selama 20 hari akan menghemat biaya sekitar satu juta rupiah. Selain itu mesin berbahan dasar gas memang menjadi solusi alternatif energi yang ramah lingkungan, mencegah polusi dan ekonomis,” terang Barkati.

Menurut Adi Wibowo, Direktur teknis Lingkungan Migas kementerian ESDM, memang data untuk nelayan itu sangat penting, karena mesti disinkronkan dengan Pusat, ini adalah sinergitas antara Pusat Daerah dan DPR RI.  “Ini merupakan program dari pusat bahwa Pemerintah Pusat menyediakan mesin ini plus LPG nya dari Pertamina. Sasaran memang harus jelas karena sesuai data ingin mensejahterakan rakyat oleh sebab itu dibutuhkan sinkronisasi dari Pusat sampai Daerah," katanya.

Targetnya sebut Adi meningkatkan kesejahteraan rakyat salah satunya adalah penyediaan energy yang terjangkau masyarakat. Mengkonversi dari minyak menjadi gas. "Kami tentunya ingin membantu masyarakat semua asalkan dengan berdasarkan data yang kongkrit agar bisa diverifikasi kerjasama dengan Pemerintah setempat.  Jadi kalau data sudah lengkap sesuai data,” tutup Adi Wibowo. (adv/kmf5/beb)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X