Kenalkan Permainan Tradisional

- Kamis, 7 November 2019 | 21:53 WIB

BONTANG. Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak-anak. Seperti terlihat di Sekolah Madrasah ibtidaiyah (MI) Hidayatullah Kota Bontang, secara kolosal mereka memainkan beragam permainan tradisional, kamis (7/11/2019).
Bertempat di halaman sekolah, para siswa-siswi antusias mengikuti kegiatan sehari belajar di luar sekolah (a day of study outside of school). Tampak siswa asyik dan menikmati berbagai permainan tradisional yang sudah jarang mereka temui.

Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang, Usman mengatakan saat ini anak-anak jarang mengenal permainan tradisional yang familiar di era zaman dulu. Padahal menurut Usman, banyak sekali manfaat dari permainan tradisional. Salah satunya dapat melatih semangat kompetisi, sikap sportif. Selain itu juga melatih motorik anak.

“Mulai dari cara bermain dan peraturannya, sikap bagaimana bermain seperti sportif, sabar menunggu giliran, dan jiwa kompetisi dipraktikkan secara langsung di lapangan,” ujarnya. Tidak bisa dipungkiri, saat ini permainan tradisional semakin dilupakan oleh anak-anak. Bermain bersama teman seumuran di lapangan, sudah bergeser menjadi memegang gawai di dalam kafe atau kamar tidur serta gadget atau smartphone. Alhasil, anak-anak yang terlahir di tahun 2000-an mulai melupakan aktivitas fisik di luar ruangan.

Dampak dari kurangnya aktivitas fisik bagi anak-anak adalah kurangnya rasa empati atau simpati terhadap orang lain dan lingkungan. Bahkan, dampak terburuk si anak bisa terkena obesitas atau kekurangan vitamin D karena tidak pernah keluar rumah. "Maka dari itu, dalam kegiatan deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatullah Bontang kita latih dan kembali memperkenalkan kembali permainan-permainan lama yang mereka tidak ketahui," ungkapnya. Alhasil, dari deklarasi ini banyak permainan yang dilakukan. Seperti lompat tali, lompat karet, main enggrang, kelereng, dakon dan mainan-mainan tradisional lainnya yang hadir di era 90-an. (adv/beb)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X