SUDAH DIGOYANG, GAGAL BERDENDANG

- Senin, 28 Oktober 2019 | 11:43 WIB

MAGELANG. Waktu sudah menunjukkan menit ke-85. Kedudukan masih 1-1. Pemain PSIS terus menekan. Sebaliknya, Borneo FC sesekali hanya mengandalkan serangan balik.

Satu serangan balik dibangun dari bawah. Namun bola yang sebenarnya menguntungkan Borneo FC berhasil disapu pemain belakang PSIS. Sayang, sapuan itu justru menuju kaki Sultan Samma. Bola terus dibawa Sultan hingga mendekat garis kotak penalti. Tiga pemain belakang PSIS menghadapi tiga pemain Borneo FC. Sultan sebenarnya punya banyak opsi. Shot ke gawang, umpan ke Renan Silva di kanan. Atau umpan kepada M Sihran di kiri.

Tapi Sultan memilih “bergoyang”. Setidaknya tiga kali goyangan tanpa bola yang dilakukan Sultan, sebelum melesakkan tendangan lewat kaki kiri. Bola lambung yang sempat membentur salah satu kaki pemain belakang PSIS meluncur ke gawang.

Gol Sultan di menit ke-85 jelas disambut histeris semua pendukung Borneo FC. Usai merayakan golnya, Sultan justru ditarik keluar. Dengan tujuan mempertahankan keunggulan, pemain belakang Firdaus Ramadan dimasukkan menggantikan Sultan.

Sayang, masuknya Firdaus sedikit mengganggu konsenterasi pemain belakang Borneo FC. Lewat tendangan dari barisan pertahanan, Bayu Nugroho mencetak gol penyama kedudukan di menit 88.

Sultan memang sukses menggoyang dengan gol dan satu assist-nya di laga itu. Namun tim secara keseluruhan gagal berdendang (senang-senang). Karena gol penyama kedudukan PSIS tak perlu terjadi, kalau saja konsentrasi pemain terjaga hingga pluit akhir.

Selanjutnya, tambahan waktu 5 menit benar-benar menjadi drama di laga ini. Termasuk peluang emas 24 karat Bruno Silva di depan gawang Borneo FC yang sudah tidak terkawal. Bola yang awalnya membentur tiang kiri tepat mengarah ke kaki Bruno. Saat gawang sudah kosong melompong, sepakan Bruno justru mengarah ke luar gawang.

Memasuki menit 94 insiden terjadi. Terens yang menerima umpan dari Renan justru dianggap offside. Padahal dia sudah berhadapan dengan penjaga gawang PSIS, Joko Ribowo. Tragedi terjadi. Joko yang keluar dari sarangnya menghantam kaki Terens dengan sangat keras. Keributan pun terjadi. Javlon yang maju ke depan tak terima rekannya diperlakukan kasar. Keributan membuat pertandingan terhenti beberapa menit. Padahal waktu sudah mendekati habis.

Hingga akhirnya, wasit pun meniup pluit panjang.

Hasil ini memang patut disyukuri anak asuh Mario Gomez. Setidaknya mempertahankan selalu mencuri poin di kandang lawan. Hasil ini pun cukup mendongkrak posisi Pesut Etam –julukan Borneo FC- di tangga klasemen.

Kini Borneo FC berhasil menggeser Madura United di peringkat dua dengan kantongi poin sama: 41. Sedangkan PSIS, masih ada di posisi 13 dengan 25 poin.

Asa untuk finish di posisi kedua sangat terbuka bagi Borneo FC. Syaratnya terus tampil konsisten dan spartan di sisa laga. Selanjutnya, Borneo FC akan melakoni Derby Papadaan di kandang Barito Putra di Banjarmasin, Kalsel, Kamis (31/10) mendatang.

“Laga yang cukup berat. Tapi kami tetap syukuri. Kami menatap laga selanjutnya dengan semangat yang sama,” kata Gomez, pelatih kepala Borneo FC di sesi jumpa pers. (nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB
X