Bakal Berjuang Dalam Peningkatakan Pemahaman Spritual

- Kamis, 17 Oktober 2019 | 22:41 WIB

ABDUL Malik diamanahkan masyarakat dapil Bontang Barat. Dia terpilih menjadi anggota DPRD Bontang periode 2019-2024. Malik berkeinginan bekerja untuk meminimalisasi terjadinya banjir dan peningkatan pemahaman spiritualitas masyarakat. Politisi PKS ini menyebutkan, sebagai anggota legislatif tentu melaksanakan tiga tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kedewanan untuk bekerja, baik dalam bersinergi dengan pemerintah dan melayani masyarakat.

“Jadi begini, sesuai dengan tupoksi dan kewenangan menjadi anggota DPRD Bontang, tentu kami melaksanakan tiga fungsi yaitu, legislasi sebagai fungsi kami membuat perda bersama Pemkot Bontang, fungsi budgeting bagian ini kami membahas anggaran APBD, dan ketiga adalah fungsi pengawasan dalam mengawasi kinerja dan program pemerintah. Tentu kami bekerja bersama baik bersinergi dengan pemerintah serta berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja melayani masyarakat dengan baik,” ungkapnya di Gedung DPRD Bontang.

Malik menuturkan, aspirasi masyarakat dalam bentuk apapun akan diperjuangkan dalam pokok-pokok pikiran dewan yang diserap melalui keluhan masyarakat. “Aspirasi itu termasuk tugas kami untuk menuangkan pokok pikiran dewan yang akan diserap dari masyarakat, ini bentuk dari realisasi kami terhadap masyarakat untuk memperjuangkan apa yang menjadi keinginan mereka,” tuturnya.
Secara khusus, Malik akan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara umum, bukan hanya milik di dapilnya saja melainkan milik semua masyarakat Bontang.

Dia melanjutkan, jika melihat secara menyeluruh terkait dengan pembangunan di Bontang, baik pembangunan secara SDM dan pembangunan secara fisik alangkah baiknya sebagai anggota dewan akan terus bekerja untuk meningkatkan pembangunan. Diantara pembangunan SDM, Malik berkeinginan meningkatkan dari segi spiritual sebagai implementasi kesadaran masyarakat baik berhubungan dengan sang pencipta, sosial dan lingkungan. Dijelaskannya, alasan mengapa pendidikan spiritual harus ditingkatkan, karena dia mengamati semakin hari Bontang termasuk darurat narkotika.

“Tentu kami menyadarkan masyarakat ini dari segi penanaman spiritual sebagai dasar atau fondasi keimanan seseorang agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas,” terangnya. Selain itu, Malik mengungkapkan pengalamannya tinggal di Bontang, suatu hal yang menjadi ketakutan warga adalah masalah banjir. “Menurut pengalaman saya tinggal di Bontang yang menjadi rasa takut adalah masalah banjir, hujan sedikit pasti akan banjir. Ini masalah bersama,” sebutnya.

Dengan meminimalisasi banjir, ia menaruh harapannya terkait penanganan banjir kepada seluruh masyarakat dan stakeholder yang ada. Terus bekerjasama dan bersinergi untuk menjaga lingkungan, sehingga dapat memberikan dampak yang baik bagi lingkungan dengan cara menyadarkan kepada masyarakat.

“Banjir ini masalah bersama, bukan hanya di Bontang saja, tetapi banjir juga terjadi di berbagai negara besar. Perlu bagi kami menyadarkan kepada masyarakat dan seluruh stakeholder agar kiranya menjaga lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan tempat. Tapi kami memulai dengan menyadarkan diri untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah sementara yang telah disediakan,” harapnya. (adv/nin)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Area GOR Tapis Akan Dipasang PJU

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:40 WIB

Kuota Haji Kutim Hanya 173 Orang

Selasa, 19 Maret 2024 | 13:45 WIB

42 Pelaku Balap Liar di Kutai Timur Diamankan

Selasa, 19 Maret 2024 | 13:15 WIB

Disediakan Duit Rp 800 Juta untuk Tugu PKK Bontang

Selasa, 19 Maret 2024 | 08:15 WIB
X