SUNGAI PINANG. Pengendara yang melintas dari persimpangan Jalan Hasan Basri (Jalan Merak, Red), Kelurahan Bandara hingga simpang Mal Lembuswana, atau sepanjang Jalan S Parman, dibuat resah . Penyebabnya adalah banyaknya ditemukan paku bertebaran di jalan.
Puluhan relawan Kota Samarinda bersama Unit Lakalantas Satlantas Polresta Samarinda dan Satpol PP Kota Samarinda langsung turun ke jalan, Selasa malam (15/10) hingga dini hari. Relawan dan petugas membersihkan paku yang berserakan di jalan.
Hasil penyisiran sejak pukul 22.00 Wita, puluhan paku baru hingga lama dengan berbagai ukuran berhasil dikumpulkan menggunakan magnet secara manual.
"Kami bersama relawan melaksanakan pembersihan ranjau paku, agar berkurang para pengendara yang mengalami bocor ban akibat ranjau paku yang ditebar oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto melalui Kasat Lantas, Kompol Erick Budi Santoso.
Menurutnya, keberadaan ranjau paku ini selain dapat merepotkan pengendara juga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
"Pembersihan ranjau paku ini juga berdasarkan keluhan masyarakat yang menjadi korban bocor ban saat melintas," terang Erick.
Senada hal itu, Fantri selaku ketua Busam Peduli Bencana mewakili relawan, mengimbau kepada para pengendara untuk selalu waspada dan menjaga kecepatan disaat ban bocor.
"Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin relawan, setiap ada keluhan warga kami akan turun ke jalan. Dan kepada penyebar paku kami harapkan untuk tidak mengulangi perbuatannya," kata Fantri.
Sementara, pengendara motor yang melintas, Wahyu (30) mengatakan, penyisiran ranjau paku dapat bermanfaat bagi pengguna jalan. Menurutnya, ranjau paku merupakan ancaman bagi pengendara karena kerap membocorkan ban di saat pengendara sedang terburu-buru.
"Kami apresiasi langkah ini, dengan begitu berkurang keresahan bagi pengguna jalan khususnya yang melintas di jalur kota ini," tutup Wahyu.
Dalam penyisiran tersebut, berhasil dikumpulkan sekantong plastik berisi paku hingga baut tajam. Diduga paku tersebut sengaja disebar oknum tidak bertanggung jawab. (kis/nha)
