Dongkrak Nilai Tambah Benih Padi Bersertifikasi

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 22:19 WIB

SEBAGAI upaya untuk mendongkrak nilai tambah benih padi bersertifikasi, Dinas Pertanian Samarinda melakukan terobosan baru yakni Pelayanan Petani Keliling Sertifikasi Benih Lancar (Peta Kling Sebar). Penandatanganan perjanjian kerja sama pendampingan dilakukan kelompok penangkar atau produsen benih dengan UPTD Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (PSBTPH) Kaltim, di Ruang Rapat Lantai 2 Wakil Wali Kota Samarinda, Selasa (15/10).

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Samarinda Dasmiah mengatakan kegiatan tersebut dalam rangkaian menindaklanjuti kegiatan Peta Kling Sebar yang telah dilakukan nota kesepakatan sebelumnya. Namun sifatnya hanya satu pihak dan berjangka waktu selama 1 tahun. "Hari ini kita ikat nota kesepakatan itu dengan perjanjian kerjasama antara Dinas Pertanian Samarinda dengan UPTD PSBPTH Kaltim dalam rangkaian kegiatan baik itu berupa pendampingan, proses sertifikasi hingga pada pembinaan penangkar atau produsen benih tanaman pangan di Samarinda," katanya.

Dituturkannya pada proyek perubahan ini, pihaknya melakukan pembinaan di lapangan dengan turun tangan dan mengikutsertakan dari pihak UPTD PSBPTH Kaltim. "Sehingga pendampingan yang kami lakukan baik itu pendampingan pengelolaan lahan hingga pengujian sertifikasi. Dan nantinya kelompok penangkar benih tanaman pangan di Samarinda ini mempunyai benih yang semua tersertifikasi. Diharapkan tidak hanya mendapat label biru yang dihasilkan di Samarinda bahkan sampai label ungu, dan kuning," tuturnya.

Diharapkan bahwa kebutuhan benih di Samarinda dapat terpenuhi dengan baik, produsen benih di Samarinda semakin meningkat, menghasilkan benih semakin baik dan tentunya produsen tanamam pangan di Samarinda akan tercapai sesuai keinginan bersama. Meskipun Samarinda bukan salah satu penyandang pangan di Kaltim tetapi Samarinda sebagai ibukota provinsi dan satu-satunya kota di Kaltim yang sampai saat ini masih menghasilkan produksi tanaman pangan dengan luas lahan yang ada sekitar 2100 hektar. "Insya allah dengan luas lahan tersebut mampu memenuhi kebutuhan beras di Samarinda mencapai 60-75 persen kebutuhan terpenuhi," lanjutnya.

Kepala UPTD PSBTPH (Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura) Kaltim Erry Eriadi menilai proyek perubahan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Samarinda ini merupakan sesuatu yang sangat surprise. Lantaran terlihat respon positif berbagai peserta dari stake holder dan para petani penangkar benih tanaman pangan yang hadir dalam komitmen tersebut.

Ia mengharapkan program ini dapat berhasil dan bisa menjadi tolak ukur dan informasi kepada kabupaten/kota lainnya. Dengan keberhasilan itu sangat didukung oleh campur tangan pemerintah.  "Kami dari UPTD PSBPTH merasa berat kalau tidak didukung oleh semua lini, dan semua yang terkait didalamnya. Ini bisa menjadi suatu langkah terobosan dan inovasi dalam konteks bagaimana pemberdayaan para penangkar kita dan tentunya harus mendapat support dari pemerintah daerah, baik pemkot maupaun pemprov," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Samarinda, Ary Yasir Pilipus mengungkapkan langkah tersebut sudah semakin maju dan semakin baik serta mendapat respon positif dari berbagai stakeholder bahwa terobosan tersebut dianggap penting untuk kedepannya. "Harapannya benih padi di Samarinda khususnya itu tidak lagi didatangkan dari luar dan kualitasnya harus bisa melebihi kualitas benih dari luar," ungkapnya. (adv/nch/beb)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Disediakan Duit Rp 800 Juta untuk Tugu PKK Bontang

Selasa, 19 Maret 2024 | 08:15 WIB

Kapolda-Pangdam  Blusukan Salurkan Bansos

Senin, 18 Maret 2024 | 19:42 WIB

Itulah Hakim Progresif

Senin, 18 Maret 2024 | 09:54 WIB
X