Orok Itu Keluar di Toilet, Diduga Keguguran, Bukan Hasil Hubungan Gelap

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 14:52 WIB

SAMBUTAN. Siapa orang tua orok yang ditemukan di bawah pohon cempedak, akhirnya terjawab. Dia adalah wanita 25 tahun berinisial DY. Salah satu penghuni kamar di lantai 2 Guest House Jalan Sultan Sulaiman, Pelita 5, RT 19, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan.

Pengungkapan berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan Polsek Samarinda Kota usai orok tersebut ditemukan salah satu pekerja guest house sekitar pukul 09.00 Wita, Senin (14/10) lalu.

Kapolsek Samarinda Kota, AKP Yuliansyah menjelaskan, hasil penyisiran di setiap kamar diketehui jika ibu pengubur orok tersebut adalah DY. Saat diperiksa, DY merespons dengan baik. Dia mengatakan jika itu memang bayinya.

DY sendiri memiliki suami dan 3 anak. Satu keluarga ini tinggal di guest house tersebut. Sehari sebelum ditemukannya orok, atau tepatnya Minggu (13/10), sekitar pukul 17.00 Wita, DY yang tengah hamil muda ditemani adiknya, Am di kamar. Sedangkan suaminya sedang bekerja.

Divita yang tengah berbaring, tiba-tiba merasakan sakit perut dan memutuskan untuk pergi ke toilet lantaran menyangka akan buang air. Saat di toilet tiba-tiba dari kemaluannya mengeluarkan air dan segumpal darah, kemudian disusul orok tersebut.

"Saat itu DY sempat panik, dan memanggil adiknya untuk membantunya," kata Yuliansyah, kemarin (15/10).

Di tengah kepanikan, orok yang jatuh di toilet diraih. Lalu dibungkus dengan kaos putih. Selanjutnya DY langsung menuju kamar setelah membersihkan diri.

Orok dengan panjang 7 sentimeter itu akhirnya diputuskan keduanya untuk dikuburkan. Tepat di samping kiri bangunan guest house pada subuh. Orok kemudian ditemukan La Dedy (19) petugas kebersihan pada pagi harinya.

"Dari apa yang disampaikan DY kepada kami, tidak ada unsur kesengajaan untuk menggugurkan kandungannya. Dan janin yang ada dikandungannya itu bukan hasil hubungan," ungkap Yuliansyah.

Dari kronologis yang disampaikan DY, besar kemungkinan dia mengalami keguguran saat mengalami sakit perut. Meski sudah memberikan penjelasan, kepolisian masih mendalami keterangan DY, apakah ada unsur lain sehingga ia keguguran.

"Kami masih dalami apakah ada unsur kesengajaan menghilangkan nyawa janin bayi atau murni karena kesehatan. Saat kejadian suaminya tidak ada, sehingga janin bayi langsung dikubur," pungkas Yuliansyah. (kis/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X