KEPALA Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim Anwar Sanusi menggelar silaturahmi dengan para kepala SMA/MA yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Samarinda di SMAN 2 Samarinda, Senin (14/10). Anwar menyampaikan berbagai program Disdik untuk kedepannya. Seperti dalam jangka pendek, sekolah dalam hal pengelolaan dan penggunaan anggaran yang harus dihabiskan untuk kegiatan tahun ini.
Terkait program di 2020, Anwar mengatakan mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagaimana sekolah di masing-masing kabupaten/kota membuat rancangan sesuai kondisi di wilayahnya. Termasuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). “Saya mengharapkan seluruh kabupaten dan kota sudah melaksanakan itu. Alhamdulillah, di Samarinda sudah semuanya melaksanakan," jelasnya.
Anwar menyampaikan program lain yakni setiap sekolah harus mempunyai minimal satu toilet digunakan untuk 25 anak. Juga jangan meninggalkan sejarah daerah sendiri. “Karena dulu ada Kerajaan Kutai. Jadi minimal dalam satu bulan atau satu minggu sekali, sekolah harus menggunakan bahasa Kutai dan mengenakan batik Kaltim,” tambahnya.
Ia juga memperhatikan para pelajar penyandang disabilitas, terutama jenjang SMA/SMK dan SLB. Dimana sekolah umum pun perlu untuk memberikan fasilitas seperti membuat akses jalan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Para guru pun akan dilatih. “Diharapkan sekolah-sekolah bisa menerima anak berkebutuhan khusus dengan ketentuan maksimal itu dua anak dalam satu kelasnya dan guru-gurunya juga akan kami latih," imbuhnya.
Ketua MKKS SMA Kota Samarinda Abdul Razak Fahrudin didampingi Kepala SMAN 2 Mukhtar Lubis mengatakan, di Samarinda terdapat 17 SMA negeri, 20 SMA swasta dan 2 MAN serta MA swasta. "Kami di sini bersama-sama bersilaturahmi, dan membahas kemajuan pendidikan di Kaltim khususnya SMA," tegasnya. (adv/nch/nin)
