Gadis Perantau Gantung Diri

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 11:27 WIB

 SUNGAI KELEDANG. Usai Magrib, warga di Jalan Rell 11, RT 20, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, digemparkan dengan teriakan seorang pemuda yang diketahui bernama Alwi (25), seorang penghuni mes khusus pelaut, Rabu (9/10) lalu pukul 18.30 Wita.

Sambil berlari Alwi berteriak-teriak minta tolong, keluar masuk pekarangan rumah milik Naya, warga setempat yang ketika itu sedang bekerja di laut. Naya adalah awak kapal yang diketahui jarang pulang.

Kehebohan Alwi itu bukan tanpa alasan. Warga yang menghampiri dan coba menenangkannya itu pun tersentak kaget karena Alwi melihat Else Pebeba (23), keponakan pemilik rumah tewas tergantung.

Beramai-ramai warga membantu Alwi agar dapat masuk ke dalam rumah yang pintunya terkunci dari dalam. Alwi dan warga lantas berusaha membuka jendela samping pintu, yang akhirnya terbuka dan warga dapat membuka pintu.

"Saya ditelepon om Amin, saudara pemilik rumah. Saya disuruh datang ke rumah katanya Else mau bunuh diri. Dia (Else, Red) kata omnya itu kirim pesan ke orang tuanya di kampung mau bunuh diri," kata Alwi.

Karena Alwi juga mengenal Else, dia pun datang ke rumah itu. Alwi berusaha memanggil dan menggedor-gedor pintu rumah namun tidak ada sahutan.

"Saya coba dorong pintu belakang. Ketika sedikit terbuka dari celah pintu saya lihat dia (Else, Red) sudah tergantung. Talinya diikatkan di pagar tangga. Saya lihat tergantung di samping meja kompor," ujar Alwi.

Alwi tak ikut masuk ke dapur sekaligus ruang makan keluarga yang menjadi lokasi Else mengakhiri hidup. Setelah pintu terbuka, Alwi bergegas mengabari keluarga Else dan melaporkan kejadian gantung diri itu kepada polisi.

Polisi yang datang langsung mengevakuasi jasad Else, dibantu beberapa keluarganya. Else mengakhiri hidupnya menggunakan kain panjang berwarna merah yang diikatkan di pagar tangga serta lehernya. Diduga Else melompat dari pagar tangga sehingga kain yang dililit di lehernya menjeratnya hingga tewas.

"Dia itu baru 2 bulan tinggal di rumah omnya itu. Dia dari kampung di Palopo, Sulsel. Merantau ke sini (Samarinda, Red) yang saya tahu untuk mencari kerja. Saya tidak tahu kenapa dia gantung diri," ujar Alwi, yang juga sering bertemu Else jika datang bertamu ke mes pelaut.

Setelah sempat disemayamkan, jasad Else itupun lantas dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan visum dam dipulangkan ke kampung halamannya.

"Kami lakukan identifikasi jasadnya ketika di TKP dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, baik di tubuhnya maupun di TKP," kata Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo, melalui Kanit Reskrim, Iptu Teguh Wibowo.

Sejumlah saksi juga dimintai keterangan polisi, termasuk paman Else sebagai pemilik rumah yang pada saat kejadian sedang berlayar.

"Dari keterangan orang tuanya di kampung pun menyatakan bahwa anaknya itu memang kerap mengatakan ingin bunuh diri, karena itu ketika anaknya mengatakan hendak bunuh diri orang tuanya langsung memberitahukan kepada pamannya," tandasnya.(oke)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X