Tubuh Terjungkal Ditabrak Kuyang

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 12:29 WIB

SUNGAI KUNJANG. Warga Jalan Slamet Riyadi, Gang 2, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, menggelar doa bersama, kemarin (9/10) sekira pukul 20.30 Wita. Kegiatan ini dilakukan lantaran teror kuyang dipermukiman padat penduduk itu belum berakhir.

Dengan menggelar tikar disepanjang gang, warga menengadahkan tangan seraya berdoa agar kuyang yang meneror warga segera pergi atau musnah.

Sebelum kegiatan doa bersama ini diadakan, warga sudah sebulan terakhir dibuat resah sengan penampakan kuyang. Warga menduga makhluk gaib itu mengincar para ibu hamil yang ada di tempat tinggal mereka.

Bahkan, sekitar pukul 22.30 Wita, Selasa malam (8/10) lalu. Warga kembali disibukkan dengan kehadiran kuyang untuk kesekian kalinya. Upaya warga untuk menangkap kuyang masih berbekal sapu lidi hingga sendok nasi terbuat dari kayu. Kedua barang itu dipercaya sebagai senjata ampuh menangkal kuyang pun digunakan.

Di saat kuyang menampakkan diri, warga berusaha memukul tubuh kuyang yang terlihat terbang rendah di jalan dimana telah berkumpul sejumlah warga. Sayang, usaha warga gagal. Kuyang kembali lolos. Malahan seorang warga terjungkal setelah tubuhnya ditabrak kuyang.

Seluruh adegan itu terekam dalam kamera CCTV yang terpasang di depan rumah salah satu warga. "Kami sempat mengepung, cepat sekali terbangnya. Setelah menabrak warga kuyang menghilang dan naik ke atap rumah," kata Gazali Rahman (38), warga sekitar.

Meski hingga saat ini, kuyang belum juga bisa ditangkap. Zali sapaan akrabnya berharap ada pihak yang mengerti tentang kuyang dan bisa dating membantu. Sebab, selama teror kuyang belum berakhir, warga terutama para ibu yang tengah hamil sangat khawatir.

"Setiap malam kami ronda, antisipasi kalau kuyang menampakkan diri. Kasihan para ibu yang hamil ini. Selain itu, kuyang juga membuat warga lain takut," tutur Zali. Diharapkan dengan dilakukannya doa bersama, bisa menangkal datangnya kuyang yang mengganggu hampir setiap malam.

"Minimal selain berusaha menangkap, doa bersama ini kami lakukan. Harapannya tidak ada lagi teror kuyang di permukiman kami," tambah Zaitun (39) seorang ibu yang sebelumnya mengaku pernah kerasukan kuyang. (kis/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X