Jalan Rusak, Jembatan Miring

- Selasa, 8 Oktober 2019 | 14:40 WIB

 

SAMARINDA ULU. Pengerukan sedimentasi Sungai Karang Mumus (SKM) di kawasan Gang Nibung sudah berjalan 3 bulan, sejak Juli lalu. Proyek ini hanya mengandalkan satu ekskavator. Namun belakangan aktivitas alat berat tersebut mulai tak terlihat lagi.
Selain mengurangi pendangkalan di SKM, dampak lain pengerukan itu rupanya membuat rusak pinggiran jalan dari sisi Kelurahan Temindung Permai. Kondisi ini diungkapkan Ketua RT 27 Temindung Permai, Hamri.


"Jalur itu dilintasi warga tiap hari, tapi kalau malam-malam kadang ada saja yang jatuh karena rusaknya parah," ujar Hamri, Senin (7/10).
Hamri mengakui dampak pengerukan SKM di Gang Nibung memang memberikan hasil signifikan. Namun yang disesalkannya, proyek ini terkesan setengah-setengah. Hamri menganggap proyek tersebut tidak mempedulikan keselamatan warga.
"Selain jalan, dampak yang juga kami rasakan itu jembatan kayu juga mulai miring," tegasnya.


Padahal sebelum ada pengerukan menggunakan ekskavator, jembatan penyeberangan kayu itu tak pernah rusak kecuali termakan usia. Sebagai ketua RT, Hamri pun berharap ada penanganan dari pemerintah.
"Jangan sampai kisah lama terulang kembali. SKM dikeruk lalu ditinggal begitu saja," jelasnya.
Sebagai warga yang tinggal puluhan tahun disana, Hamri menyebut penanganan SKM tak pernah tuntas hanya sebatas pengerukan. Padahal menurutnya pengerukan saja tidak cukup.


"Dulu tahun 2012 juga pernah dikeruk. Tapi lama-lama sedimennya menumpuk lagi karena tidak diturap," bebernya.
Hamri mengarapkan adanya langkah berkelanjutan dari Pemkot Samarinda sehingga terlihat serius dalam menangani SKM Gang Nibung.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda Ananta Fathurrozi mengakui proyek fisik pengerukan SKM jadi wewenang Pemprov Kaltim.
"Pemkot tugasnya untuk menyelesaikan penanganan dampak sosial. Tapi masih menunggu juga kejelasan aturan baru dari pusat," pungkas Ananta. (hun/beb)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X