GUNUNG KELUA. Setiap hari pasangan suami istri (Pasutri) yang menikah siri atau di bawah tangan, Ibang Sabilo (22), dan Aulia Safitri alias Safitri (18), berjalan kaki dari rumah mereka di kawasan Bengkuring, Samarinda Utara menuju ke kota.
Pasutri yang tak memiliki pekerjaan itu mengajak serta RA (12), adik Safitri yang tidak lagi bersekolah. Mereka bertiga berkeliling setiap harinya bukan untuk mencari kerja, melainkan mencari sasaran empuk yang dapat mereka jadikan target pencurian.
Tercatat sudah 6 kali pasutri dan adiknya itu melakukan pencurian. Bahkan mereka juga mencuri motor polisi Brigpol Galih Setiawan, anggota Satuan Intelkam Polresta Samarinda. Motor Yamaha Jupiter Z warna hitam dengan nopol KT 5944 W itu diparkir di teras rumahnya di Jalan S Parman, Samarinda Ulu, Senin (16/8) lalu.
Motor itu dicuri subuh pukul 05.15 Wita. Ibang dan Fitri bertindak sebagai eksekutor. Dengan menggunakan obeng, Ibang merusak kontak motor.
"Sementara adiknya (RA, Red) bertugas mengawasi," kata Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Indra W Madjid, melalui Kanit Reskrim, Ipda M Ridwan.
Ketika melakukan aksinya, Ibang dan Fitri tak menyadari wajahnya terekam CCTV yang terpasang di rumah polisi itu. Meski motor berhasil digasak, tapi Senin (17/9) lalu, pasutri itu berhasil diringkus polisi ketika hendak menjual motor itu seharga Rp 1 juta.
"Langsung kami bawa ke Polsek Ulu untuk dimintai keterangan. Dari situ kami mengetahui ternyata mereka sudah 6 kali beraksi. Dan kami telah mengamankan 2 unit motor curian yakni Supra V dan Yamaha Jupiter. Pengakuannya ada 3 TKP di wilayah Samarinda Ulu, sedangkan sisanya terjadi di Polsek lainnya," beber Ridwan.
Polisi tengah mengembangkan kasus curanmor itu dengan menelusuri motor-motor hasil curian lainnya yang sudah dijual.
"Kami juga berkoordinasi dengan Polsek lain untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan pelaku lainnya," tandasnya.(oke/nha)
