Tangkap Empat Pembakar Lahan, Jadwal Penerbangan di APT Pranoto Masih Kacau

- Rabu, 18 September 2019 | 13:45 WIB

SAMARINDA KOTA. Kabut asap yang mengepung Bandara APT Pranoto Samarinda berangsur membaik sejak pagi, Selasa (17/9). Jarak pandang sejak pagi pukul 06.30 hanya berkisar 300 meter. Namun menanjak siang jarak pandang berangsur membaik. Hingga pukul 11.00 jarak pandang naik jadi 3 ribu kilometer. Kemudian sempat jadi 2,5 ribu kilometer pada pukul 12.00.

Tapi, kembali naik jadi 4 ribu kilometer pada pukul 14.00. Hingga sore hari pukul 17.00 turun jadi 3,5 ribu kilometer. Kendati demikian, sejumlah penerbangan masih terganggu. Karena jarak pandang ideal harus di atas 5 ribu kilometer.

Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Chayadi mengatakan, ada 8 rute penerbangan Batik Air yang dialihkan di Bandara Sepinggan Balikpapan. Rutenya dari dan ke Balikpapan, Surabaya, Jakarta, Ujung Pandang dan Denpasar. Lion Air mengalihkan empat rute dari dan ke Balikpapan dengan tujuan Surabaya serta Jogyakarta.

"Satu rute untuk Wings Air dan Xpress Air juga dialihkan ke Sepinggan Balikpapan," ungkap dia.

Sementara untuk penerbangan yang dibatalkan atau cancel, diantaranya Express Air dengan tiga rute penerbangan dari Samarinda menuju Tanjung Selor. Citylink cancel satu penerbangan ke Jakarta hingga 18 September. NAM Air cancel menuju rute Surabaya. Garuda cancel dua rute dari Samarinda ke Jakarta sampai 18 September 2019. Sementara Susi Air cancel tiga rute menuju Mahakam Ulu.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Samarinda, Sutrisno mengatakan kabut asap yang mengepung Samarinda bergerak fluktuatif. "Naik turun. Kalau angin kencang asap berkurang. Kalau angin lambat asap tebal," kata dia.

Begitu juga dengan titik panas yang menyebar di Kaltim. Hasil pantauan pada Senin (16/9) lalu, total titik panas sebanyak 221 lokasi. Itu tersebar di Paser (50 titik), Bontang (5), Kukar (53), Berau (58), Mahakam Ulu (8), Kubar (12), Kutai Timur (26), dan Samarinda (8).

Titik panas itu dilacak menggunakan empat satelit yakni Aqua, Terra, SNPP, dan NOAA 20. Titik panas kategori warna merah dengan potensi terbakar berkisar 81-100 persen.

Dijelaskannya, secara umum penyebab kabut asap di Kaltim sebagian dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di beberapa kabupaten/kota. Tapi sebagain lain merupakan asap kiriman dari Kalteng. Misalnya di daerah Kukar, PPU, Berau dan beberapa daerah lain dipicu karena sebagian karhutla.

Untuk arah angin saat ini dari tenggara sampai barat daya membawa asap mengarah ke Kaltim. Untuk ketegori kabut asap, kata dia secara visual masih kategori sedang.

MAHASISWA DEMO

Aksi demo mahasiswa menuntut ketegasan pemerintah menyikapi kabut asap yang melanda Kaltim terjadi di depan Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gadjah Mada, kemarin. Dalam aksi ini mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi Garuda Mulawarman meminta pemerintah tegas dan cepat. Karena kabut sudah semakin tebal. Bisa berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

“Kami menuntut Pemprov Kaltim saat ini tegas dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kami melihat bahwa Isran Noor telah gagal dalam mengatasi hal ini. Buka data kepada kami, kalau perlu mahasiswa juga diajak untuk memadamkan api yang saat ini terjadi,” ungkap Wakil Ketua BEM Universitas Mulawarman (Unmul), Furqon kepada awak media, Selasa (17/9) kemarin.

Mahasiswa juga meminta agar dalam penanganan ini pemerintah bisa maksimal. Selain itu juga ada ketegasan untuk menangkap dan mengadili para pembakar hutan yang ada saat ini. “Tuntut dan adili para pembakar hutan. Pemerintah kami nilai tidak peduli dengan hal ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kasi Pengendalain dan Pengamanan Hutan Dinas Kehutanan Kaltim, Sahar Al-Haqq yang menjadi mediator terkait tuntutan mahasiswa kali ini mengatakan bahwa pihaknya beserta stakeholder terkait sudah bekerja dengan sangat maksimal. Bahkan anggotanya di Kepolisiasn Kehutanan Kaltim dan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dibentuk Dishut Kaltim, saat ini sudah berada di dalam hutan selama 1,5 bulan untuk memadamkan api di Berau.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X