Ibu Kota Negara Pindah ke Benua Etam, Pengusaha Malaysia Pasti Gembira

- Selasa, 10 September 2019 | 22:47 WIB

SAMARINDA. Jika benar terlaksana ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim) lima tahun ke depan, Gubernur Isran Noor meyakini para pengusaha Malaysia di Sabah, Kinabalu, Serawak dan Miri, bahkan Bandar Seri Begawan di Brunei Darussalam akan ikut berbahagia. Aktivitas perekonomian Borneo secara umum diprediksi akan bergeliat sebagai dampak pemindahan ibu kota negara.

Demikian yang disampaikan Gubernur Isran Noor saat menjawab pertanyaan tiga wartawan Malaysia,  Lichong F Angkui (Utusan Borneo Sabah), Saibi Gi (Utusan Borneo Sarawak) dan Jeremy Vandermeer Veno (The Borneo Post Sarawak) (10/9).

“Saya kira efek ekonominya pasti ada. Pasti akan ada hubungan ekonomi yang semakin intens antara Kalimantan Timur dan kota-kota di Malaysia seperti Sabah, Tawao, Kinabalu, Sarawak, Miri dan bahkan Bandar Seri Begawan di Brunei. Pengusaha di sana semuanya pasti happy,” kata Isran.

Pertumbuhan ekonomi di kawasan Borneo secara umum diprediksi pasti akan beranjak naik setelah ibu kota negara Indonesia berpindah.  Perdagangan dan jasa antarkota di semenanjung utara Malaysia dan kota-kota di Kalimantan pasti akan berkembang pesat.

Ketiga wartawan juga sepakat bertanya tentang kemungkinan dibangunnya infrastruktur transportasi intra Kalimantan yang akan menghubungkan  kota-kota di Borneo untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi kawasan. Mereka juga menyinggung program pembanguann rel kereta api yang pernah mencuat dalam pemberitaan Kalimantan Timur beberapa waktu sebelumnya.

“Yah, saya sangat mendukung. Rel kereta api harus kita bangun. Akan lebih bagus kalau semuanya terkoneksi,” tegasnya. Ribuan kilometer rel kereta api nanti akan menghubungkan  kota-kota di Kalimantan Utara (Kaltara), Kalimantan Kaltim, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Barat (Kalbar) di Indonesia dengan  Sarawak, Kinabalu, Sabah, Miri di Malaysia, bahkan juga terhubung sampai ke Bandar Seri Begawan di Brunei Darussalam.

Pulau Kalimantan lanjut Isran memang sangat unik. Ada tiga negara dalam satu pulau, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.“Kalau nanti Kaltim jadi ibu kota negara, maka akan ada dua  ibu kota negara dalam satu pulau,” tambah Isran.
Seperti media-media asing lainnya, mereka juga menanyakan banyak hal terkait rencana pemindahan ibu kota negara ini. Mulai kesiapan infrastruktur daerah, respon masyarakat, masalah lahan hingga pertanyaan soal lingkungan, ketersediaan listrik dan air bersih. 

Usai wawancara dengan Gubernur Isran Noor, mereka juga berencana melihat langsung lokasi pemindahan ibu kota dan mendengarkan tanggapan masyarakat di sekitar area rencana lokasi kemungkinan ibu kota negara baru. Mereka juga menyebut berita seputar pemindahan ibu kota negara Indonesia ke hutan Borneo ini menjadi perhatian masyarakat di semenanjung utara Malaysia. (sul//aya)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X