Tiga Rumah Ditelan Mahakam, Poros Tenggarong-Loa Janan Terancam Putus

- Jumat, 23 Agustus 2019 | 10:56 WIB

TENGGARONG. Kamis (22/8) pagi, sekira pukul 08.00 Wita, musibah mendadak menimpa warga RT 04 Dusun Margasari Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Tiga rumah amblas “ditelan” Sungai Mahakam. Sementara 3 tempat tinggal warga lainnya mengalami rusak berat. Bahkan tanah longsor pada bahu jalan itu berpotensi membuat putus jalur poros Tenggarong-Loa Janan.

“Kami segera mengupayakan jalur alternative. Supaya badan jalan beton di lokasi ini tidak sampai putus. Kini kami masih berkordinasi dengan pihak perusahaan terkait. Karena jalur alternatif itu menggunakan jalanan milik perusahaan tambang batu bara,” ujar Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar melalui Kapolsek Loa Kulu, Iptu Aksaruddin Adam kepada harian ini.

Menurut Aksar -sapaan akrab Kapolsek Loa Kulu ini- sebenarnya tanda-tanda tanah longsor akibat abrasi di tepi Sungai Mahakam tersebut, sudah terlihat sejak dua bulan terakhir. Makanya sejumlah warga, terutama yang kediamannya terancam amblas, telah bersiaga. Mereka pun bertahap memindahkan perabotan rumah tangga ke famili terdekat.

“Jadi saat tiga rumah itu amblas tadi, tidak ada korban jiwa. Ya, penghuninya sudah duluan mengungsi. Begitu pula dengan tiga rumah yang rusak berat, pemiliknya sudah pula mulai memindahkan barang-barang. Sebagian material rumah rusak itu juga dibongkar, supaya bisa digunakan lagi,” jelas Aksar.

Ketiga buah rumah yang ditelan Mahakam itu yakni milik Cuun Harafian, Idham Haris dan Rivani. Sedangkan tiga unit rumah yang rusak masing-masing milik Tamsil Ismail, Imansyah dan Suprapto. Selain lantaran abrasi setelah lama digerus arus dan gelombang Mahakam, diduga longsoran tanah itu terjadi akibat getaran, karena badan jalan sering dilewati kendaraan berat.

“Bisa saja jika terus dilalui kendaraan berat seperti mobil tangki BBM dan lainnya, terutama berbobot 10 Ton ke atas, maka jalan beton di sini ikutan amblas ke sungai. Tapi kami sebagai masyarakat, tidak bisa melarang kendaraan berat melintas. Jadi hanya berharap pihak Kepolisian bisa berkordinasi dengan perusahaan, supaya kendaraan berat lewat jalan alternatif,” kata Sukri selaku Pak RT 04 Desa Jembayan.

Memang, tambah ketua RT ini, sejak beberapa hari lalu para warga yang kini kediamannya terdampak longsor, sudah melihat gejala pergeseran tanah di kawasan terkait. Sehingga mereka langsung mengevakuasi barang-barang berharga masing-masing ke rumah keluarga maupun menyewa kediaman di lokasi aman.

“Tidak tahunya jam 8 pagi tadi, ketiga rumah yang memang tanah di depannya sudah terlihat retak-retak sejak beberapa hari lalu, mendadak amblas ke sungai. Begitu pula dengan 3 rumah lainnya, mulai bergeser serta dipastikan bernasib serupa,” kata Sukri, lagi.

Meskipun sudah diduga terjadi, namun warga, khususnya para korban, tetap shock manakala melihat kediamannya “ditelan” Mahakam. Apalagi saat kejadian kemarin pagi, mendadak saja 3 buah rumah itu sekaligus amblas ke sungai. Warga yang kaget hanya bisa terpana saat melihat kejadian itu.

“Ketiga rumah milik Cuun, Idham dan Fani itu bersamaan langsung amblas ke sungai. Sedangkan rumah saya tadi hanya ambruk sebagian. Begitu juga kondisi 2 rumah lainnya, yakni milik Imansyah dan Suprapto, mengalami rusak sebagian. Jadi kami dibantu warga lain, kini membongkar material rumah yang masih bisa diselamatkan. Tadi Kapolsek juga mengimbau warga sini, supaya sementara mengungsi ke tempat aman,” ujar Tamsil, salah satu korban terdampak musibah itu. (idn/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X