Demokrat Konsolidasi Kader di Studio XXI

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 22:18 WIB

MENDAPATKAN medali adalah tujuan, namun menuntaskan perjuangan adalah kewajiban. Sebuah ungkapan penutup dalam tayangan film dokumenter tentang Partai Demokrat, dalam ajang konsolidasi dan temu kader se-Kaltim dari partai berlambang mercy tersebut.
Ya, DPD Partai Demokrat Kaltim, Rabu (21/8) kemarin menggelar pertemuan besar di Studio 1 Bioskop XXI Samarinda Central Plaza (SCP). Dihadiri langsung oleh Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan, acara ini didedikasikan sebagai bagian dari rangkaian menuju HUT ke-18 partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), 9 September mendatang.

Memilih bioskop sebagai lokasi kegiatan bersifat formal tentu bukan sekadar gaya-gayaan. Dari tiga bagian film yang ditayangkan, dengan teknologi layar dan sound bioskop, diharap mampu menggugah semangat para kader untuk tak kenal lelah berjuang membesarkan organisasi. Diawali dengan cuplikan pidato SBY di kongres partai 2017 silam, yang begitu menggambarkan semangat beliau membakar semangat para kadernya.

"Bahwa partai ini akan terus memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan dengan mengedepankan kejujuran. Karena kebenaran itu abadi," ucap SBY dalam tayangan videonya. Tak sedikit kader yang terharu dengan tayangan film ini. Terlebih saat tayangan menampilkan sosok almarhum Ani Yudhoyono, yang memperlihatkan semangatnya mendampingi perjuangan sang suami. Hinca yang menyampaikan pidatonya di sela jeda film, pun sangat piawai memainkan emosi mereka yang hadir. Apalagi saat sesi terakhir dari film yang menampilkan perjuangan seorang pelari yang memaksakan diri menyentuh garis finish meski cedera mendera di tengah lintasan. Di mana hal itu menjadi bagian dari ungkapan penutup sebagai pengingat bahwa sebuah perjuangan mutlak dilakukan, meski Tuhan menentukan garis akhirnya.

Dalam kesempatan ini, Syaharie Jaang selaku ketua DPD Partai Demokrat Kaltim secara simbolis menyerahkan beberapa aset berupa kantor dan tanah kepada DPP. Diterima langsung oleh Bendahara Umum DPP, Jaang menyebut hal ini adalah bentuk keikhlasan seluruh pengurus untuk ikut membesarkan kejayaan partainya.

Ditemui usai acara, Hinca secara khusus memuji loyalitas kader di Kaltim. Menurutnya acara kali ini ibarat pertemuan antara orang tua dan anak, apalagi 50 persen dari caleg terpilih partai berisi wajah-wajah baru dan berusia muda. Meski ada beberapa DPC seperti Bontang dan Kutai Kartanegara yang gagal menempatkan wakilnya di parlemen, namun hal itu disebut Hinca bukan merupakan kegagalan yang harus diratapi.

"Ini adalah realita yang harus dihadapi. Karena memang sistem penggabungan pileg dan pilpres sedikit kurang menguntungkan kami.Terlebih kentalnya politik identitas dalam kontestasi kemarin. Tapi kita tidak boleh berhenti berjuang," terang Hinca. Selain itu, kedatangan rombongan DPP kali ini juga dijadikan sebagai persiapan jelang dihelatnya pilkada serentak tahun depan. Di mana Hinca menginstruksikan agar DPD segera membentuk tim untuk menjaring kader terbaik yang akan diajukan. Tentu juga dengan membangun komunikasi politik dengan pihak lainnya. Disinggung apakah kedatangannya ini sekaligus membawa rekomendasi DPP terkait nama-nama kader yang akan dimajukan dalam kontestasi pilkada, Hinca menyebut belum ada. "Belum, untuk hal itu kita membiarkan DPD untuk bekerja dulu," tukasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPC Demokrat Samarinda Victor Yuan. Menurutnya saat ini partai tengah mengumpulkan energi kbali usai pesta demokrasi. Sementara itu Jaang saat ditanya mengenai kabar adanya salah seorang figur daerah  yang langsung datang ke DPP untuk meminta dukungan dalam pilwali Samarinda, ketua DPD ini tidak membenarkan atau menyalahkan. Demokrat menurutnya sangat terbuka bagi siapapun, tapi tentu ia lebih mengutamakan nama kader sendiri untuk diusung.

Demokrat sendiri dalam pemilu lalu memang sedikit mengalami penurunan perolehan kursi. Mendapat 54 kursi di DPR RI, partai ini berada di enam besar. Terkait kabar merapatnya Demokrat ke koalisi pemerintah termasuk informasi mengajukan nama AHY sebagai calon menteri, Hinca menyebut hal ini akan disampaikan setelah kongres.

"Soal menteri itu hak penuh presiden. Sikap Demokrat akan kami sampaikan pada 9 September, setelah Pak SBY usai menata hatinya. Jadi tunggulah sampai beliau sendiri yang akan menyampaikan," Hinca memungkasi. (adv/rz/beb)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X