Direlokasi, Pedagang Keluhkan Sempit dan Kotor

- Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:50 WIB

SIDODADI. Para pedagang daging di Pasar Segiri mengeluh karena mereka harus direlokasi ke tempat kumuh. Pemindahan ini karena adanya pengerjaan proyek gedung baru di petak milik mereka selama ini. Pedagang mengeluh karena lokasi relokasi sangat kumuh. Bahkan bisa dibilang tak layak.

Dari hasil pantauan Sapos di lokasi, kondisi yang terjadi cukup parah. Petak tempat jual daging bahkan digenangi air. Sehingga memunculkan kesan jorok dan membuat pembeli enggan mampir. Inilah yang ditakutkan pedagang, karena dagangan terancam tak laku akibat tak ada pembeli.

“Bisa diliat dari kondisi yang ada ini saja sudah sangat jorok. Mana mungkin pembeli mau mampir ke sini. Sudah begitu lokasinya juga jauh dari pusat pasar. Yang ada saja kadang kami masih sepi pembeli, apalagi di pindah ke lokasi ini,” ujar Reza, pedagang daging Pasar Segiri, kepada Sapos.

Tidak hanya lokasi relokasi yang dikeluhkan. Para pedagang juga ragu, proyek pembuatan petak baru untuk mereka tidak akan selesai pada Desember 2019 seperti yang dijanjikan kontraktor. Karena sampai saat ini belum ada pengerjaan. Bahkan mereka juga belum mendapatkan informasi yang jelas dari Dinas Perdagangan Samarinda yang saat ini memegang kendali untuk pasar.

“Kami jujur saja ragu jika pembangunan gedung ini bisa cepat. Pengerjaannya saja belum dimulai. Kalau terus begini, bisa saja kami terus merugi setiap harinya. Padahal di sini piring nasi kami setiap hari,” ungkapnya.

Pedagang pun kini menunggu adanya kejelasan dari dinas terkait. Bahkan mereka harus merenovasi tempat jualan agar terlihat bagus dan layak dengan biaya sendiri.

“Cuma kejelasan yang kami mau. Agar ada juga harapan kami untuk terus berjualan di sini. Bahkan sebenarnya kalau cuma untuk memperbaiki petak, kami sendiri sanggup. Tidak perlu gedung itu dibangun ulang,” tutup Reza.

Sementara itu, Kabid Sarana Perdagangan, Dinas Perdagangan Samarinda Irwan Katomo mengatakan, kondisi yang dialami para pedagang hanya sementara. Karena pengerjaan proyek berlangsung 2-3 bulan ke depan.
"Saya sudah minta kepada kontraktor untuk membuat sumur resapan. Agar air yang berada di sekitar kawasan itu bisa terserap. Dalam waktu dekat akan dibuat," ujar Irwan.

Irwan juga menegaskan, proyek tersebut dipastikan selesai tepat waktu. Karena kontraktor juga sudah menandatangani kontrak dengan pemerintah untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. (rm-1/nin)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X