BKKBN Kaltim Sosialisasikan Promosi dan Kespro

- Rabu, 14 Agustus 2019 | 23:23 WIB

BKKBN Perwakilan Kalimantan Timur menggelar sosialisasi promosi dan kesehatan reproduksi (Kespro) serta hak-hak reproduksi berbasis komunitas, di Samarinda, Selasa (13/8). Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi kepada Komunitas yang ada di Kota Samarinda.

"Hari ini kita melakukan kegiatan promosi konseling untuk organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan komunitas. Intinya kita hadirkan para pimpinan organisasi disini agar mereka lebih meyakini bahwa pentingnya kesehatan reproduksi untuk mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera," ujarnya.

Menurutnya, pimpinan masing-masing organisasi mempunyai anggota yang banyak seperti Darma Pertiwi, Bhayangkari dan organisasi lainnya yang mempunyai anggota hingga ke tingkat desa-desa. "Kita yakinkan bahwa kesehatan reproduksi itu penting. Oleh sebab itu, diharapkan mereka mereka mampu mempromosikan lagi hal-hal yang didiskusikan pada hari ini kepada anggotanya masing-masing. Sehingga informasi kesehatan reproduksi untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga semakin dipahami dan lebih penting dilaksanakan oleh para pasangan usia subur oleh para keluarga," terangnya. Ia menjelaskan sosialisasi kesehatan reproduksi dalam hal ini terkait dengan bagaimana menjaga kesehatan alat-alat reproduksi, mengatur jumlah dan jarak kelahiran, dan sebagainya.

Eli menjelaskan kebijakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dilaksanakan untuk membantu pasangan suami istri dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksi secara bertanggung jawab. "Promosi Kesehatan Reproduksi sebagai upaya kita bersama untuk memberikan pemahaman kepada Pasangan Usia Subur sangat penting dan strategis, agar  Pasangan Usia Subur (PUS) terlindung dari kehamilan yang beresiko dan kehamilan yang tidak diinginkan," lanjutnya.

Ia menambahkan promosi dan Konseling kesehatan reproduksi saat ini dilaksanakan melalui pendekatan siklus hidup manusia. Hal ini berarti bahwa harus memperhatikan kebutuhan tentang sistem dan fungsi reproduksi serta peranannya pada setiap fase kehidupan secara berkesinambungan antar fase kehidupan tersebut, apabila setiap fase kehidupan tidak ditangani dengan baik maka dapat berakibat buruk pada  fase kehidupan selanjutnya. (adv/nch/beb)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X