SUNGAI DAMA. Musim kemarau membuat air Sungai Karang Mumus (SKM) surut dan berubah warna bahkan menyebarkan aroma tak sedap. Jika biasanya air SKM berwarna kecoklatan, saat ini berubah menjadi hitam. Bau menyengat membuat warga yang bermukim dekat bantaran SKM merasa tidak nyaman.
Terutama pada siang hari. Aroma tak sedap semakin tercium karena kondisi panas. Bahkan baunya hingga ke dalam rumah. Padahal warga sudah mengurangi bau dengan menyemprotkan pengharum ruangan, namun upaya ini sia-sia. Bau tetap menyengat.
“Sudah kami semprot pewangi ruangan. Sampai parfum baju juga tidak mempan. Baunya ini mengganggu sekali, apalagi kalau pas kita makan, baunya bikin makanan jadi tidak enak,” ungkap Arifin, warga yang bermukim di Jalan Jelawat, kepada Sapos, Senin (12/8).
SKM selama ini juga menjadi tempat warga untuk MCK. Namun karena menimbulkan gatal-gatal, akhirnya warga berhenti memanfaatkan air yang berasal dari SKM.
Imbauan untuk tidak membuang sampah ke sungai sudah digalakkan Kecamatan Samarinda Ilir. Bahkan pengawasannya juga cukup ketat. Namun karena sebelumnya air ini melewati Pasar Segiri, sehingga sampah dari pasar terbawa dan menimbulkan bau di sepanjang SKM.
“Kami mengimbau warga selalu menjaga kebersihan sungai. Terutama dengan tidak membuang sampah langsung ke SKM. Kita harus menjaga bersama-sama agar kebersihan sungai tetap terjaga,” ujar Ramdani, selaku Camat Samarinda Ilir.
Camat berharap agar bantaran SKM ini dijaga semua pihak. Karena aliran SKM tidak hanya mengalir di kawasan kecamatannya saja, melainkan juga di 4 kecamatan lainnya yang menjadi tanggung jawab bersama. (rm-1/nin)
