Lagi, Tangan IRT Disayat, Samarinda Darurat Begal

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 10:14 WIB

HARAPAN BARU. Begal merajalela. Korbannya lagi-lagi seorang ibu rumah tangga (IRT). Kali ini tempat kerjadian perkara (TKP) tak lagi di Flyover Air Hitam. Minggu (11/8) lalu, seorang IRT yang melintas di Jalan HAMM Rifadin, Kelurahan Harapan Baru, Loa Janan Ilir yang pukul 21.00 Wita menjadi korban begal. Tangan kiri IRT tersebut robek setelah terkena sayatan senjata tajam (sajam) yang digunakan pembegal untuk merampas barang berharga milik korban.

Aksi pembegalan itupun seketika tersebar di media social. Sama halnya dengan peristiwa di flyover yang korbannya menderita luka robek di paha kiri karena terkena sajam pelaku.

Karena sayatan yang cukup dalam dan lebar itu, korban mendapat 9 jahitan dalam pengobatan yang dilakukan di RSUD IA Moeis sesaat setelah kejadian.

Polsek Samarinda Seberang yang mendapat laporan pembegalan itu sudah melakukan pencarian terhadap pelaku berdasarkan ciri kendaraan yang digunakan. Tapi hasilnya nihil. Karena petunjuk yang diberikan minim.

"Korban sudah melapor. Untuk barang yang hilang yakni 2 unit ponsel," kata Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo, melalui Kanit Reskrim, Iptu Teguh Wibowo.

Teguh menjelaskan, tas yang dibawa korban ketika itu diselempangkan. Hal ini memudahkan pelaku untuk merampasnya, apalagi dengan menggunakan sajam.

"Seharusnya tas bawaan bagi perempuan diletakan di bagasi yang ada di bawah jok motor untuk menghindari risiko dijambret," kata Teguh.

Kebiasaan itulah yang menurutnya kerap memancing pelaku kejahatan karena juga memberika kesempatan bagi pelaku.

"Dan hindari melewati jalan yang sepi seorang diri. Apalagi pada malam hari," ujar Teguh.

Di medsos tersebar empat kejadian pembegalan dan penjambretan di Kota Tepian. Netizen menyebutkan kejadian itu terjadi di Flyover Air Hitam, Jalan Slamet Riyadi tepatnya di depan Masjid Baitul Muttaqien, Islamic Centere, Jalan MT Haryono, dan Jalan HAMM Rifadin depan SMA Melati.

Dari serangkaian kasus jambret itu hanya dua yang sudah dilaporkan kepada polisi. Kini sedang dilakukan penyelidikan.

"Yang di flyover lapor ke Polsek Samarinda Ulu. Dan yang terjadi di depan SMA Melati korban melaporkannya di Polsek Seberang. Sedangkan untuk dua kasus serupa belum diketahui di mana korban melaporkannya," pungkas Kasubag Humas Polresta Samarinda, Ipda Danovan.

Dalam waktu hampir berdekatan, aksi begal terjadi di beberapa titik jalan di Kota Samarinda.

Kejahatan jalanan ini memang paling sering terjadi di Flyover Air Hitam. Sebelumnya, di ruas ini dua nyawa melayang karena ulah begal di kawasan ini. Pertama dialami seorang guru 2016 lalu. Kedua seorang siswi SMK 2017 lalu yang hingga kini belum jelas siapa pelakunya. Kasus terakhir yang terjadi Kamis (8/8) siang pukul 11.00 Wita, lalu.

Meski korban begal kali ini tak sampai membuat nyawa melayang, namun luka robek menganga di paha kiri tergolong parah. Korbannya adalah Yunda. Ibu rumah tangga (IRT) berusia 40 tahun. Dia dibegal ketika melintas di flyover ini seorang diri dengan mengendarai motor. Dari serangkaian kasus itu belum ada yang terungkap siapa pelakunya. Kecuali yang menewaskan seorang guru 2016 lalu. (oke/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X