Serangan Tomcat Meluas, Incar Rumah yang Dekat Rawa

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 14:27 WIB

SUNGAI PINANG. Serangan serangga jenis tomcat seperti tidak terbendung. Usai merambah blok BM dan BH di perumahan elite Pondok Surya Indah, kini giliran blok BL masih di RT 30 ditemukan serangga berbahaya tersebut.

Penemuan sendiri terjadi saat warga hendak mengambil dan menjemur pakaian dari mesin cuci. Serangga tersebut jatuh ke lantai dan membuat pemilik rumah kaget bukan ke palang. Beruntung, warga paham sehingga tidak langsung menginjak atau mematikan dengan bersentuhan secara langsung dengan kulit.

Dari pantauan, rata-rata rumah warga yang dimasuki tomcat berdiri di pinggir rawa yang mulai kering akibat kemarau. Hal ini diduga sebagai pemicu, serangga tomcat masuk ke permukiman dan bersentuhan langsung dengan penghuninya.

Mengatasi hal itu, dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda. Langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan pengecekan, (9/8) sekitar pukul 10.30 Wita. Salah satu rumah yang dituju adalah milik Nanik Herlina (29) di Blok BH3.

Dari penuturan ibu dua anak ini, penampakan tomcat sudah terjadi sejak Rabu (7/8) lalu. Saat itu, ia menemukan 1 ekor di bagian tengah dan 2 ekor lagi di bagian dapur rumahnya.

Selang sehari kemudian, dirinya mendapati 2 ekor lagi di dapur, saat hendak menjemur pakaian dari dalam mesin cuci.

"Tiga ekor pertama itu saya pukul dan mati. Saya buang ke bak sampah. Nah yang 2 itu saya semprot pakai pembunuh serangga. Tapi hanya satu yang mati, dan saya masukkan ke plastik klip itu," kata Nanik.

Saat berkonsultasi dengan suaminya, Nanik menduga jika serangga yang dipastikan tomcat itu masuk dari celah papan dapur yang bolong. Di mana terdapat rawa di dinding belakangnya. Agar tomcat tidak masuk lagi papan itu ditambal.

"Alhamdulilah, hari ini (kemarin) aman aja. Tidak ada ditemukan tomcat lagi. Saya curiganya, ya dibelakang rawa rumah saya ini," ungkap Nanik. Meski tidak menemukan tomcat. Nanik tetap.khawatir jika sewaktu-waktu, binatang itu masuk kembali. Terlebih ia memiliki 2 anak yang masih kecil.

"Bagaimana cara mengatasinya ya. Takut saya," ucap Nanik, kepada petugas Damkar yang bertandang ke rumahnya.

Mendapat pertanyaan itu, Ichwab Wahyudin, membidangi Evakuasi Penyelamatan Hak Sipil Damkar Samarinda menegaskan, untuk penanganan, pihaknya akan meminta petunjuk dan teknis dari dinas pertanian. Sebab tomcat adalah hewan di persawahan. Termasuk obat-obatan apa yang cocok untuk penanganan serangga ini. "Kami siap saja untuk melakukan aksi, namun kita menunggu dari petunjuk Dinas Pertanian, karena kita tidak punya obat apa yang tepat untuk mengatasi serangga itu," kata Ichwan.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi pula dengan Dinas Kesehatan untuk dampak yang telah ditimbulkan dari serangga ini. Sebab, seperti diketahui, salah seorang warga Budianto (49) warga Blok BM menjadi korban pertama, serangan tomcat di perumahan elite tersebut.

"Sambil kita tunggu langkah terbaik apa yang harus dilakukan. Kita menghikbau warga untuk tidak bersentuhan langsung dengan tomcat. Cukup di sapu atau disingkirkan dengan alat yang mudah di dapat. Sebab, bahaya tomcat bukan pada gugitannya. Melainkan cairan yang ada ditubuhnya. 

Cairan ini lah yang membahayakan, jika terkena langsung dengan kulit manusia. "Jika ada ditemukan, bisa menghubungi kami. Dan sekali lagi mohon tidak dimatikan dengan cara dipukul atau diinjak yang bersentuhan langsung dengan kulit kita," pinta Ichwan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Rustam juga menegaskan, keberadaan tomcat di perumahan tersebut benar adanya, pihaknya pun telah mendatangi dan bertemu langsung dengan warga, bahkan Budianto selaku korban pertama tomcat."Langkah awal kita tetap menghimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, sebagaimana kita ketahui, tomcat ini senang dengan daerah lembab. Untuk itu, selalu waspada," singkat Rustam. (kis/beb)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X