DKK Ajak Masyarakat Berhenti Merokok

- Jumat, 19 Juli 2019 | 21:31 WIB

BAHAYA  merokok bagi kesehatan yang paling utama datang dari racun karsinogen (penyebab kanker) dan karbon monoksida pada asap rokok. Kedua zat tersebut akan terhirup saluran pernapasan, yang pada akhirnya dapat memicu kerusakan organ dan menurunnya fungsi dari organ sistem jantung, pembuluh darah dan pernapasan.

Tak hanya bagi perokok yang aktif, lebih bahaya perokok pasif. Risikonya lebih tinggi dari perokok aktif. Pemerintah Kota Samarinda telah menerbitkan Perda Wali Kota Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Dampak dari asap rokok menjadi pembahasan serius dalam talkshow yang digelar Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, Jumat (19/7) pagi kemarin.

Dokter Spesialis Paru, dr Darma Riyanto yang dihadirkan sebagai nara sumber menyebutkan, perokok pasif dan aktif sama risikonya. Bahkan perokok aktif bisa membahayakan di sekitarnya, keluarganya, anak dan istrinya. Karena perokok pasif  beradaptasinya jarang, risikonya lebih tinggi dari perokok aktif. Banyak ibu-ibu yang  terkena atau terpapar dan akhirnya malah terkena kanker paru.

"Merokok menyebabkan sekitar 90 persen kasus kanker paru-paru.  Kebiasaan  ini juga menyebabkan kanker di berbagai bagian tubuh lainnya. Misalnya mulut, bibir, tenggorokan, laring, esofagus (kerongkongan), kandung kemih, ginjal, hati, dan pankreas," terang dr Darma.

Talkshow yang digelar dalam rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini sengaja mengundang siswa SMP dan SMA di Samarinda, untuk mengenalkan bahaya merokok sejak dini. Kepala DKK Samarinda, H Rustam mengatakan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari perda yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Kota Samarinda terkait kawasan tanpa asap rokok. Khususnya di tempat-tempat pelayanan umum seperti puskesmas, rumah sakit, serta dunia pendidikan.

"Kita berharap tidak ada lagi anak sekolah atau guru yang merokok di lingkungan sekolah. Kegiatan ini juga hasil imbauan dan tindaklanjut pak wali kota saat menghadiri hari tanpa tembakau di Kementerian Kesehatan," tutur Rustam. Selain itu acara talk show yang menghadirkan dokter spesialis paru dan hypnoteraphy berhenti merokok, kegiatan kemarin juga ada pemeriksaan deteksi dini penyakit tidak menular,  seperti kolesterol, jantung, gula darah. (adv/lin/rin)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X