SAMARINDA. Dua nama calon wakil wali kota (wawali) telah diserahkan kemarin ke Sekretariat DPRD Samarinda. Surat tersebut diantar oleh Bagian Pemerintahan Setkot Samarinda.
Sekretaris DPRD Samarinda, Agus Tri memastikan telah menerima surat tersebut. Kedua nama yang diusulkan adalah Barkati dan Arif Kurniawan.
Saefuddin Zuhri calon usungan Partai NasDem mengundurkan diri dari bursa calon. Joha Fajal, Ketua DPC NasDem Samarinda membenarkan tanpa memberi alasan pengunduran. Zuhri pun tak merespons saat dikonfirmasi media ini.
Agus Tri mengatakan, surat yang diantar hanya keputusan dua nama. Tidak ada lampiran surat lain seperti pengunduran diri Zuhri. Pun surat pengunduran diri Barkati sebagai ASN dan lainnya.
"Itu nanti kewenangan pansel yang memverifikasi kelengkapan berkas calon. Kami hanya menerima surat usulan dua nama dari wali kota," katanya.
Ketua DPRD Samarinda, Alphad Syarif juga mengakui kedua nama calon wawali telah diserahkan ke sekretariat dewan.
"Iya sudah masuk ke sekretariat dewan. Isinya dua nama. Pak Barkati dari Demokrat dan Arif Kurniawan dari PKS," ucap Alphad.
Kendati demikian, Alphad menegaskan surat yang berasal dari wali kota tersebut harus melampirkan bukti pengunduran diri salah satu calon.
Barkati mengatakan dua nama tersebut adalah hasil kesepakatan dari tiga partai koalisi. Karena Saefuddin Zuhri mengundurkan diri. Sehingga akhirnya tersisa dua nama. Lalu diserahkan wali kota.
Soal statusnya sebagai ASN, Barkati mengaku telah mengusulkan surat pengunduran dirinya sejak sejak sebulan lalu. Saat ini dirinya mengambil cuti. Dia belum memastikan surat pengunduran dirinya keluar. Tergantung proses yang berjalan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Samarinda.
Barkati mengaku menjalin komunikasi dengan semua anggota DPRD Samarinda dengan baik. Sebagai calon, ia pasti mempersiapkan dirinya dengan baik untuk bertanding.
"Komunikasi saya baik semua," katanya.
Sama halnya dengan Arif Kurniawan dari PKS, tentu, kata Barkati menjalin hubungan baik dengan semua orang. Apalagi sudah lama terjun ke dunia politik.
"Kita semua punya keyakinan. Tapi tergangung hari H nanti. Politik ini dinamis. Bisa berubah kapan saja," tuturnya.
Ia optimistis jika terpilih akan melanjutkan visi misi yang telah ada sebelumnya.