SAMARINDA. Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI meninjau ruang Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda di kompleks Balai Kota. Kunjungan ini dilakukan mereka disela-sela monitoring dana evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi program pemberantasan korupsi terintegrasi tahun 2018, Kamis (27/6) siang.
Para personel KPK yang dipimpin langsung Deputi Bidang Pencegahan KPK RI Wuri Nur Hayati, tampak terlihat penasaran. Bahkan berulangkali melontarkan pertanyaan ketika Kepala Dinas Kominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah menerangkan program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang kini dijalankan oleh Pemkot Samarinda.
Diawali dengan aplikasi tanggap darurat yang kini dalam tahap penyelesaian. Dimana jelas Dayat--sapaan akrab Aji, lewat aplikasi panic button nanti yang kini sudah bisa diakses lewat website semua musibah kebakaran yang terjadi di Samarinda bisa terlihat secara detail lokasinya lewat smartphone.
“Sebenarnya aplikasi ini untuk memudahkan warga untuk menyampaikan pesan dan lokasi kepada petugas PMK saat terjadi kebakaran. Dalam waktu dekat aplikasinya bakal dilaunching bapak wali kota,” tutur Kadis Kominfo. Kini, sambung dia Pemerintah Kota Samarinda telah menyelesaikan sistem aplikasi penunjang Smart City. Termasuk selain Tanggap Darurat juga ada aplikasi e warga dan antrean online.
Sementara, Wuri Nur Hayati mengapresiasi langkah Diskominfo Samarinda yang telah bergerak cepat memenuhi kebutuhan warga dalam bidang teknologi. Harapannya lewat sistem yang dibangun tadi bisa betul-betul dimaksimalkan penggunaannya oleh masyarakat Kota Tepian.
“Semoga semua yang dibangun Diskominfo ini tidak sia-sia. Karena bicara masalah teknologi tentu saat ini sudah menjadi kebutuhan, ya harapan kita semoga bisa dimanfaatkan warga untuk mempermuda dalam memperoleh pelayanan,” tutupnya.(adv/kmf4/beb)
