SAMARINDA. Kekalahan telak 0-3 Borneo FC di pekan ketiga saat bertemu Madura United sebelum libur Lebaran, benar-benar dijadikan pengalaman berharga. Tak hanya bagi pemain dan pelatih, tetapi juga manajemen. Itulah sebabnya saat pelatih kepala meminta ada pemusatan latihan usai Lebaran, manajemen langsung memberikan peluang. Selama sepekan sejak 8-15 Juni lalu pemain menjalani latihan keras di Yogyakarta. Tujuannya jelas, agar di pertandingan selanjutnya di Liga 1 maupun Piala Presiden, Borneo FC bisa tampil lebih maksimal.
Dan laga terdekat yang akan dihadapi Borneo FC adalah menantang salah satu klub raksasa Indonesia, Persebaya Surabaya pada 23 Juni mendatang. Jelas bukan pertandingan mudah. Namun manajer tim Dandri Dauri sudah bertekad, timnya tak akan kehilangan poin saat bermain di rumah sendiri.
“Hasil negatif di pekan pertama saat ditahan imbang Bhayangkara FC, saya pikir tak boleh lagi terulang. Terlebih kita main di Stadion Segiri. Kami tak mau kehilangan poin kandang, karena itu sangat berharga,” jelas Dandri.
TC di Yogyakarta diharapkan Dandri jadi bahan evaluasi untuk menatap kerasnya kompetisi Liga 1. Sebab apa yang jadi kelemahan tim dalam tiga pekan pertama, semuanya dibenahi selama sepekan di Kota Pelajar tersebut.
“Kita akan menghadapi jadwal padat dalam waktu dekat. Selain Liga 1 juga ada Piala Presiden. Saya rasa tim pelatih bisa melakukan rotasi agar pemain bisa terus fit di setiap pertandingan. Dan beruntungnya, di tim ini kualitas pemain sama bagusnya,” ujarnya lagi.
Terkait isu Persija meminta leg pertama semifinal Piala Indonesia dimainkan di Samarinda, Dandri dengan tegas menolak keinginan tersebut jika memang benar adanya. Sebab Borneo FC sudah berhitung peluang jika bermain sebagai tim tamu terlebih dahulu.
“Kalau alasan kubu Persija karena di Jakarta ada sidang di Mahkamah Konstitusi, itu urusan mereka mencari alternatif lapangan lain selain di Jakarta. Yang pasti kita tetap menjadi tamu terlebih dahulu, baru kemudian menjadi tuan rumah di leg kedua,” tegasnya. (upi)