Banjir Bikin Ular dan Buaya Keluar Sarang, Warga "Beharit"

- Selasa, 11 Juni 2019 | 17:01 WIB

Banjir sepinggang orang dewasa terus meluas bahkan hingga merendam kawasan simpang Lembuswana, Jalan S Parman, Jalan Dr Sutomo dan sekitarnya. Warga pun banyak yang mengungsi termasuk binatang melata seperti buaya dan ular.

Kedua reptil itu menjadi ancaman bagi warga, pasalnya buaya dan ular berkeliaran di jalan-jalan yang terendam serta pemukiman warga. Buaya dan ular itu menampakan diri di kawasan Jalan Pemuda, Taman Cerdas Jalan S Parman, dan Gang Nibung, Jalan Dr Sutomo.

Tiga kawasan itu merupakan daerah yang terendam cukup dalam. Ketinggian air mulai dari selutut hingga dada orang dewasa. Ular sepanjang 2 meter yang didapat warga di kawasan Jalan Pemuda, hanyut terbawa arus banjir yang deras. Ular jenis Piton atau ular sawah itupun ditangkap warga yang duduk-duduk di median jalan.

Tak kalah besar dan panjang, sejumlah remaja menangkap ular sejenis di Taman Cerdas. Ular itu merayap di tanah, sebelumnya ular terlihat di air.

Sama halnya dengan warga di Jalan Pemuda, ular sepanjang 2 meter itu juga ditangkap dan dibawa berkeliling. Kontan warga yang melihatnya pun mengabadikannya dengan kamere ponsel karena beberapa remaja yang menangkapnya tak tampak takut dengan ular yang dipanggul.

Peristiwa tak kalah heboh juga terjadi di Gang Nibung. Seekor predator peliharaan warga sepanjang 1 meter lepas dari kandangnya dan naik ke teras rumah warga. Buaya itu bahkan merangkak hingga di depan pintu rumah warga.

Meski membuat gempar namun buaya itu dapat diamankan oleh Aban, pemilik buaya yang sudah dipelihara sejak masih kecil. Warga pun yang mengetahui kemunculan buaya itu menganggapnya hal yang biasa. Warga bahkan menganggap buaya itu hanya berjemur karena kandangnya turut terendam banjir. Kemunculan itu menjadi tontonan warga dan ada yang menguploadnya ke media sosial (medsos) Facebook.

Terdapat 2 RT yang terendam banjir di Gang Nibung. Dan sekitar 3 RT di Gang 2 Jalan Hasan Basri (eks Jalan Merak) yang terhubung dengan Gang Nibung.

Banjir yang meluas di Jalan Dr Sutomo sedikitnya merendam 15 RT dengan jumlah korban 2.715 kepala keluarga (KK) dan 3.875 jiwa.

Banjir juga merendam sejumlah pertokoan, Kantor Kelurahan Sidodadi. Pantauan Sapos untuk kawasan simpang Lembuswana, banjir merendam seluruh jalan di peraimpangan. Rumah jabatan Wali Kota banjir hanya merendam bagian depan jalan masuk.

"Untuk wilayah Samarinda Ulu yang paling parah di sini (Jalan Dr Sutomo)," tutur Camat Samarinda Ulu, M Fahmi.

Banjir kali ini menurut warga merupakan banjir terparah karena banjir kiriman itu dengan cepat naik dan merendam rumah warga.

"Beberapa tahun lalu meski banjir tinggi, tapi ruko-ruko yang ada di seberang jalan itu tidak sampai masuk airnya. Sekarang saja sudah setinggi itu (lutut orang dewasa)," ujar Darmaji (54), warga Gang Nibung.

Warga di kawasan itu lebih memilih berdiam di rumah. Mereka tidak mengungsi karena rata-rata rumah merek berloteng atau dua lantai. "Kemarin (9/6) banyak warga di sini (Gang Nibung) sudah merasa air sungai meninggi dan bakalan banjir karena itu sudah banyak barang-barang yang dinaikkan (ke lantai 2)," pungkasnya.

Kondisi berbeda tampak di kawasan RSUD AW Sjahranie dimana biasannya ketika hujan deras rumah sakit pelat merah itu kerap terendam, namun kemarin (10/6) meski jalan di depan rumah sakit terendam selutut orang dewasa namun di bagian dalam rumah sakit tetap kering. (kis/oke)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB
X